Pengelolaan sampah terpadu di Pasar Induk Tanah Tinggi kota Tangerang
P Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang merupakan salah satu pasar yang ada di Tangerang. Pasar ini merupakan pasar yang dikelola oleh swasta, yang terletak di Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Tangerang, Kotamadya Tangerang. yang memiliki luas lahan sekitar 25.000 m2 dan terdapat sekitar 1500 ruang dagang (kios) dengan timbulan sampah rata-rata 24 m3/hari. Pasar Induk Tanah Tinggi sebagian besar menjual sayur dan buah-buahan yang menghasilkan sampah organik kira-kira sebesar 90% dari keseluruhan sampah pasar dan sisanya 10 % berupa sampah anorganik yang berasal dari sisa pengepakkan plastik dan kayu.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi dan laju timbulan sampah pasar, mengetahui pola pengelolaan sampah eksisting dan merencanakan pengelolaan sampah organik yang tepat untuk diterapkan di Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang. Metode pengambilan sampel mengacu pada SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan (non permukiman). Dari hasil perhitungan didapat laju timbulan sampah sebesar 15, 87 liter/kios/hari atau 10, 42 kg/kios/hari, jadi volume sampah perhari di Pasar Induk Tanah Tinggi adalah sebesar 23,8 m3/hari dan berat sampah 15.630 kg/hari dengan komposisi sampah organik rata-rata sebesar 90 % dan komposisi sampah anorganik rata-rata sebesar 10 %. Teknik pengelolaan sampah yang saat ini diterapkan oleh Suku Dinas Kebersihan Kotamadya Tangerang masih bersifat pembuangan langsung ke TPA mulai dari pengumpulan dan pengangkutan ke TPA dengan bantuan shuffle traktor milik Suku Dinas Kebersihan Kota Tangerang.l Kondisi sebenarnya dilapangan tingkat pelayanan bisa dikategorikan maksimal karena dengan persentase sampah terangkut sebesar 95 % dan tidak terangkut sebesar 5 %, dan pada pengelolaan sampah organik yang direncanakan dengan meminimalkan pola pengelolaan sampah dari Suku Dinas Kebersihan sebesar 60 % yang meliputi pewadahan, alat pengumpul, pengolahan sampah organik sampai pada pola pengangkutanl Pada pola pengolahan sampah direncanakan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Organik (TPS) yang berlokasi di dekat blok B, karena di dekat blok tersebut masih terdapat lahan untuk di bangun TPS, lahan yang akan direncanakan untuk TPS adalah lahan yang biasanya dijadikan untuk parkiran truk pengangkut kebutuhan pasar. Sampah yang akan diolah di TPS sebesar 40 % dari total timbulan sampah. Pengolahan sampah dirancang meliputi teknik pengkomposan yang ramah lingkungan secara terpadu dan dapat mereduksi beban di TPA. Dari hasil pengkomposan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sehingga diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian masyarakat setempat.
P Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang is one of exist market in Tangerang. This market is represent by the non government office, which is located in Kelurahan Kedaung Wetan, Kecamatan Tangerang, Kotamadya Tangerang. Who had 25000 m2 wide of field and there about 1500 store with litter per day is 24 m3/day. Pasar Induk Tanah Tinggi mostly sell the vegetable and fruits yielding organic waste about equal to 90 % from overall of garbage of market and the rest of 10 % in the form of an organic waste coming from packaging of plastic and wood. Intention of this research is to know the composition and fast arise the market waste knowing pattem of the existing waste of managemen and pIan the correct inwrought waste mangement to be applied in P Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang. Method was used to collect the research sample is the SNI 19-3964-1994 about method of Intake and Measurement Follow the Example and Composition of Urban Solid Waste (non settlement). From the result of the calculation resulted that, the litter flow of: 15,87 litre/sto11e/day er 10,42 kg/ store/day, so the waste volume per day in Pasar Induk Tanah Tinggi is 23,8 m3/May and the garbage weight15 .630 kg/ day with the organic garbage comP..Qsition equal to 90 % and inorganic garbage composition equal to 10 %. Managementtechnique which is currently applied by the hygiene division of the Kotamadya Tangerang perceived more conventional, such as the storing, collecting, and delivering to the TPA with constructively shuffle tractor belongs to hygiene division of the Kotamadya Tangerang with the highest percentage of litter delivered is 95 % and which was not delivered is 5 % and the actual condition on the service area is maximum. The planned operational technique by minimyzing the operational pattern of the hygiene division of 60 % covering basin, collector, organic garbage processing come up with the transportation pattern. On the litter management pattern, it was planned a new location which called organic solid waste management (TPS) which located in the near of block B, because in the nearest of block b there's still a field for build the TPS, field to be planned by TPS is a field which is usually made to park the delivery truck of market requirement. Garbage to be processed in TPS of equal to 40 % from totalizing to arise garbage. Litter management designed to cover the environmental friendly compost technique inwroughtly and can reduce burden in TPA. From compost result can open job opportunity for the community, thus, it is expected could also enhance local community's economic.