Potensi cacing tanah (Lumbricus Rubellus) dalam mendegradasi limbah padat organik rumah potong hewan dengan metode vermicomposting
S Sampah organik dapat dihasilkan dari RPH dengan segala aktivitasnya jika tidak ditangani dengan baik akan mengakibatkan pencemaran lingkungan. Rumah potong limbah padat terdiri dari muka hewan dan sisa pakan hewan. Material yang tercemar tersebut sangat berpengaruh terhadap penurunan kualitas lingkungan, seperti kualitas udara, air, tanah dan makhluk hidup yang hidup di dalam daratan. Dampak dari limbah tersebut dapat membahayakan kesehatan manusia. Karena itu adalah kontaminasi penyakit dan dapat merusak estetika. Salah satu alternatif solusi limbah padat organik ini adalah pengomposan dengan menggunakan cacing tanah atau biasa disebut pengomposan verm. Tanah membutuhkan bahan organik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Seperti untuk pertumbuhannya dan untuk perambatannya. Dalam masa pertumbuhan cacing tanah membutuhkan lebih banyak makanan dibandingkan dengan cacing dewasa. Artinya untuk usia pertumbuhan membutuhkan lebih banyak sampah. Tujuan dan maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami usia berapa cacing tanah yang berpotensi dalam mendegradasi sampah organik rumah potong. Serta untuk memahami dan mempelajari sejauh mana kualitas humus dalam proses pengomposan. Fokus penelitian ini adalah jumlah cacing tanah, jumlah konsumen pangan, dan bobot cacing tanah, suhu, kelembaban, pH media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua suhu media berkisar antara 21,7-26,73 C. Kelembaban media berkisar antara 56,6 - 62,55% dan pH media berkisar antara 6,67-6,75. Kemampuan cacing tanah dalam mendegradasi sampah, diperoleh dari hubungan umur cacing tanah dengan konsumsi pangan berdasarkan uji korelasi, diperoleh r sebesar 0m87 (mendekati). Kesimpulan dari penelitian ini adalah potensi optimal cacing tanah untuk mendegradasi sampah organik rumah potong yaitu pada periode 51-69 hari, dan adanya korelasi yang kuat antara umur cacing tanah dengan jumlah konsumsi pangan dan kemampuan cacing tanah dalam mendegradasi sampah.
O Organic solid waste can be resulted from abattoir with all its activies if it where not good handle it will induce environment contamination. Solid waste abattoir consist of animal faces and the rest of animal food. That contaminated material is very influencing to environment quality decrease, such as the quality of air, water, land and the life things who life inside the land. The effect from that waste is can danger human health. Because it’s a disease contamination and it can ruin estetika. One of alternative solution this organic solid waaste is composting with the use of earthworms or its usually called verm composting. The land needs organic matter to fullfill the needs of its life. Such as for it growth and its to propagation. Within the agre of earthworms growth needs more food than the adults one. This means for the age of growth needs more solid waste. The objective and mean of this research is to lean and understand what age that earthworms can reach potentially in degradataing abattoir organic solid waste. And also to understand and learn how far the quality of humus inside the process of composting. The focus of this research is the of earthworms, quantity of food consumers, and the weighgain of earthworms, temperature, humidity, pH media. The result of this research show that all of media temperature range from 21,7-26,73 C. Media humidity range from 56,6 – 62,55 % and pH media range from 6,67-6,75. The ability of earthworms in degradating waste, gained from the relation between the age of earthworms and food consumption based on corelation test, gain r is about 0m87 (close to ). The conclution of this research is optimal potention of earthworms to degradate abattoir organic solid waste is on the periods from 51 to 69 day, and the presence of strong corelation between the age of earthworms and the quantity food consumption and the ability earthworms in degradating solid waste.