R Rumah sakit merupakan penghasil sampah medis terbesar jika dibandingkan dengan kegiatan lainnya. Sebagian besar sampah medis dapat membahayakan lingkungan dan kesehatan, oleh karena itu diperlukan suatu pengelolaan khusus agar dapat memperkecil atau menghilangkan bahaya tersebut.Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah membandingkan pengelolaan sampah medis di RSUP. Persahabatandan RS. Ongkomulyo, mulai dari sumber pengumpulan/penampungan, pengangkutan dan pemusnahan serta pembuangan.Sedangkan data yang dikumpulkan meliputi data primer seperti sumber, jenis, jumlah, karakteristik sampah dan data sekunder antara lain jumlah pasien (rawat inap, rawat jalan, UDG) rata-rata perhari dan sebagainya.Dari hasil penelitian diketahui bahwa setiap harinya RSUP. Persahabatan menghasilkan sampah medis ± 50 - 115 kg, sedangkan RS. Ongkomulyo + 12-20 kg. Perbedaan jumlah sampah medis yang dihasilkan dapat disebabkan karena bedanya fasilitas yang dimiliki oleh kedua rumah sakit itu.Secara umum pengelolaan sampah medis di kedua rumah sakit sudah cukup baik. Untuk pemusnahan keduanya menggunakan incinerator karena dianggap efisien dan efektif. Sedangkan analisa kualitas udara emisi di sekitar tempat pembakaran di kedua rumah sakit memenuhi baku mutu yang telah ditentukan oleh Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor : KEP.13/MENKLH/3/1995.Untuk mencapai suatu pengelolaan sampah medis yang baik, perlu adanya suatu dukungan tingkat atas, dalam hal ini dukungan direktur rumah sakit menyangkut organisasi dan tenaga sehubungan dengan pengelolaan sampah medis dengan didukung peraturan perundangan tentang lingkungan dan kesehatan yang berlaku.Dengan partisipasi tersebut diharapkan pengelolaan sampah medis di RSUP. Persahabatan dan RS. Ongkomulyo dapat dilaksanakan secara baik sesuai dengan penatalaksanaan pengelolaan yang tidak mencemari lingkungan.