Perancangan lean project management untuk mengeliminasi keterlambatan supply material pada divisi engine shop di PT. Gmf Aeroasia
P Penyelesaian project MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) suatu engine pada PT. GMF AeroAsia masih mengalami hambatan dan keterlambatan pada supply material yang dilakukan, sehingga menggangu kelancaran penyelesaian project MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) engine. Hambatan dan keterlambatan terjadi karena disebabkan oleh beberapa waste yang terjadi di beberapa aktifitas. Waste tersebut terkategorikan menjadi 2, yaitu waste waiting dan waste innapropriate processing. Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah menganalisis dan mengidentifikasi keterlambatan dan hambatan supply material untuk perbaikan engine dengan memberikan usulan perbaikan dengan menggunakan pendekatan Lean Project Management. Lean Project Management digunakan sebagai pendekatan dalam perencanaan proyek dengan fokus untuk meminimasi waste, mengidentifikasi permasalahan risiko, serta mengestimasi segala kebutuhan yang berkaitan dengan project MRO (Maintenance, Repair, Overhaul) engine. Pada penelitian ini juga dilakukan identifikasi jalur kritis yaitu dengan pendekatan dengan metode PERT dan CPM. Metode PERT digunakan untuk menengetahui expected time dari semua aktifitas perbaikan engine, sedangkan metode CPM digunakan untuk mengetahui jalur kritis dengan diagram AON berdasarkan tabel predecesor engine CFM56-3B. Kemudian dilakukan klasifikasi value added, non value added, necessary non value added untuk mengetahui golongan setiap aktifitas. Selanjutnya dilakukan identifikasi pada aktifitas dengan menggunakan fishbone diagram yang kemudian dianalisa serta dibuat usulan berdasarkan faktor penyebab terjadinya waste. Untuk meminimasi setiap waste yang ada, maka diberikan usulan-usulan yaitu dengan membuat barcode pada setiap pengecekan persyaratan part seperti setiap serial number part engine dan riwayat engine, kemudian dilakukan training kepada pekerja non expert agar memudahkan dalam melakukan engine borescope, kemudian membuat usulan form review agar mengetahui data secara lengkap divisi yang membutuhkan, dan juga melakukan usulan poka yoke dengan membuat early warning system menggunakan red card pada penerimaan dan pengecekan part dari supplier.
C Completion of MRO project (Maintenance, Repair, Overhaul) an engine at PT. GMF AeroAsia is still experiencing obstacles and delays in the supply of material that is done, thus disrupting the smooth completion of the MRO project (Maintenance, Repair, Overhaul) engine. Obstacles and delays occur because of some waste that occurs in some activities. Waste is categorized into 2, namely waste waiting and waste innapropriate processing. The aim of this research is to analyze and identify the delay and obstacle of supply material for the improvement of engine by giving improvement proposal by using Lean Project Management approach. Lean Project Management is used as an approach in project planning with a focus on minimizing waste, identifying risk issues, and estimating all the needs associated with the MRO project (Maintenance, Repair, Overhaul) engine. In this research also identification of critical path that is by approach with PERT and CPM method. The PERT method is used to determine the expected time of all enine improvement activities, while the CPM method is used to determine the critical path with the AON diagram based on the CFD56-3B predecesor engine table. Then do the classification of value added, non value added, necessary non value added to know the class of every activity. Further identification is done on the activity by using fishbone diagram which is then analyzed and made suggestions based on factors causing waste. To minimize any waste, it is proposed by making barcode on every part requirement check like every part number serial number engine and history of engine, then do training to non expert worker to facilitate borescope engine, then make proposal form review In order to know the complete data of the division in need, and also make a poka yoke proposal by making early warning system using red card at reception and checking part from supplier.