J Jual beli hak atas tanah merupakan perbuatan hukum pemindahan hak untuk selama-lamanya yang dilaksanakan secara terang dan tunai. Jual beli hak atas tanah yang sah adalah jual beli yang memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh Hukum Tanah Nasional. Jual beli yang dibuat berdasarkan sertipikat yang cacat hukum akan mengakibatkan jual beli tersebut menjadi batal demi hukum. Termasuk kasus dalam Putusan Pengadilan Negeri Klaten Nomor: 50/PDT.G/2012/PN.Klt. Jual beli yang terjadi dalam putusan tersebut adalah fiktif. Dalam skripsi ini yang menjadi permasalahan adalah 1. Bagaimanakah perlindungan hukum terhadap pemilik hak atas tanah yang haknya dialihkan dengan jual beli fiktif 2. Apakah akibat hukum dari Putusan Pengadilan Negeri Klaten Nomor: 50/PDT.G/2012/PN.Klt dalam menyelesaikan perkara tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data yang diperoleh dianalisis secara kualitatif sedangkan pengambilan kesimpulan dilakukan dengan metode logika deduktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Perlindungan hukum diberikan kepada Slamet Mulyadi secara represif dengan dikembalikan Sertipikat Hak Milik kepada Slamet Mulyadi 2. Akibat hukum dari Putusan Pengadilan Negeri Klaten Nomor: 50/PDT.G/2012/PN.Klt adalah Sertitpikat Hak Milik No. 562 atas nama Ny. Hj. Maryati batal demi hukum dan sertipikat tersebut kembali kepada Slamet Mulyadi sebagai pemegang hak atas tanah yang sah.