Pengaruh ekstrak etanol tanaman sarang semut (myrmecodia pendans) terhadap kadar tnf-a dalam darah : kajian pada tikus sprague dawley yang mengalami pulpitis
I Inflamasi merupakan respon protektif jaringan terhadap jejas. Pulpitis adalah inflamasi pulpa gigi yang biasanya disebabkan invasi bakteri yang memicu pelepasan mediator inflamasi. TNF-a adalah mediator inflamasi yang banyak ditemukan pada inflamasi akut, peningkatan produksinya dapat menimbulkan reaksi sistemik. Penggunaan tanaman berkhasiat obat saat ini sedang banyak diteliti. Salah satunya adalah Sarang semut (Myrmecodia pendans) yang diketahui mengandung flavonoid sebagai obat anti inflamasi. Penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan pra-paska perlakuan dan kontrol, bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak etanol Sarang semut terhadap kadar TNF-a dalam darah tikus Sprague Dawley yang mengalami pulpitis akibat induksi Porphyromonas gingivalis 0.01 mL selama 48 jam. Subyek penelitian dibagi dalam kelompok I kontrol negatif, kelompok II perlakuan ekstrak Sarang semut, kelompok III kontrol positif Ca(OH)2 Kelompok II dan III dibagi menjadi sub kelompok dengan waktu induksi 48, 96, 168 dan 336 jam. TNF-a diukur menggunakan metode ELISA (BioLegend’s Rat TNF-a LEGEND-MAX™). Data diuji statistik menggunakan ANOVA satu jalan menunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p<0.05) antara kelompok pulpitis dengan Ca(OFI)2, dan Sarang semut pada hari ke-4, ke-7 dan ke-14. Uji Post Hoc LSD menunjukan perbedaan signifikan antara kelompok pulpitis dengan Ca(OH)2 (p=0.0190.005) dan Sarang semut (pO.0010.005) pada hari ke-4.
I Inflammation is a protective tissue response against wound. Pulpitis is a dental pulp tissue inflammation usually caused by bacteria invasion that stimulates the inflammation mediator. TNF-a is the most common acute inflammation mediator. The increase of TNF-a level causes systemic reaction. Recently, the usage of plants as medication has been widely researched. One of them is Sarang semut (Myrmecodia pendans) that contains flavonoids as anti inflammation. This research is an experimental laboratory with pre-post treatment and control group design, to find out the effect of Sarang semut ethanol extract towards the TNF-a level in Sprague Dawley that has pulpitis by 0,01 mL Porphyromonas gingivalis for 48 hours. The study subject was divided into Group I (negative control), group II (Sarang semut), and group III (positive control/Ca(OH)2). Group II and III divided into sub groups (48, 96, and 336 hours). TNF-a level measured by ELISA (BioLegend’s Rat TNF-a LEGEND-MAX™). One way ANOVA showed significant difference (pO,05) between the pulpitis group with Ca(OH)2, and Sarang semut at 4, 7, and 14 day. Post Hoc LSD showed significant difference between the pulpitis group with Ca(OH)2 (p=0.0190.005), and Sarang semut (pO.OO10.005) at 4 day.