Ekstrak etanol sarang semut (myrmecodia pendans) terhadap proses penyembuhan pulpa terinflamasi : kajian pada tikus sparague dawley
I Inflamasi merupakan respon jaringan pada tubuh terhadap cedera dan infeksi. Inflamasi yang umumnya terjadi dalam mulut adalah pulpitis. Pulpitis adalah suatu peradangan yang terjadi pada jaringan pulpa yang merupakan kelanjutan dari hiperemi pulpa akibat invasi bakteri. Tanaman Sarang semut mempunyai kandungan Flavonoid dan sudah banyak digunakan sebagai antiinflamasi. Penelitian yang dilakukan adalah eksperimental laboratorik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ekstrak etanol Sarang semut (Myrmecodia pendans) terhadap proses penyembuhan pulpa terinflamasi. Pada penelitian ini menggunakan 27 ekor tikus Sprague dawley yang diinduksi Porphyromonas gingivalis ke dalam pulpa gigi selama 48 jam dengan dosis 0,01ml. Setiap perubahan inflamasinya diamati secara mikroskopik berdasarkan pembagian kelompok percobaan yang menjadi 9 yaitu kelompok I (kelompok kontrol negatif), kelompok II (kelompok perlakuan dengan ekstrak etanol Sarang semut), dan kelompok III (kelompok kontrol positif). Kelompok II dan III masing-masing dibagi menjadi 4 sub kelompok, yaitu sub kelompok dengan waktu kontak 48 jam (2 hari), 96 jam (4 hari), 168 jam (7 hari), dan 336 jam (14 hari). Hasil dari penelitian ini adalah terdapatnya perbedaan yang signifikan (p<0,05) antara tiap kelompok pada hari ke-4, 7, dan 14 yang menandakan ekstrak etanol Sarang semut (Myrmecodia pendans) efektif untuk proses penyembuhan pulpa terinflamasi.
I Inflammation is a body response caused by injury and infection. Inflammation inside the tooth called pulpitis. Pulpitis is a pulp infection which is the continuos process of pulp hyperemia by bacteria invasion. Sarang semut is known to contain flavonoid compound which has anti inflammation effect. This research is an experimental laboratory. The purpose of this study is to find out the Sarang semut’s (Myrmecodia pendans) ethanol extract effect on the healing process of pulp inflammation. This research using 27 Sprague Dawley rats that inducted by 0,01 ml Porphyromonas gingivalis into the dental pulp for 48 hours. Each changes was examined through microsccopic evaluation based on 9 group division. The rats were divided into Group I (negative control), Group II (treatment using Sarang semut extract ethanol), Group III (positive control). Group II and III were divided into subgroups based on the induction periods of 48 hours (2 days), 168 hours (7 days), 366 hours (14 days). The result of this study is, there are significant difference (p<0,05) in each group on the 4, 7, 14 day shown that Sarang semut {Myrmecodia pendans) ethanol extract is effective to the healing process of inflammed pulp.