Perencanaan dan pengembangan sistem drainase di Kota Pandeglang Banten hingga tahun perencanaan 2020
P Perencanaan pembangunan jaringan drainase di Kota Pandeglang diharapkan dapat mengatasi masalah banjir dan genangan untuk jangka waktu yang lama, setldaknya dalam kurun waktu 20 tahun. Untuk itu, pengembangan saluran drainase perkotaan sebagai sarana dan prasarana perkotaan harus diselaraskan dengan strategi pengembangan kota di masa mendatang. Konsep strategi pengembangan saluran drainase perkotaan harus memperhatikan faktor• faktor realita kehidupan saat ini, pe bahan struktural yang sedang berlangsung, serta prospek tantangan dan masalah yang diperkirakan akan mempengaruhi kelangsungan dan kemampua saluran drainase tersebut. Kota Pandeglang merupakan salah satu kota penting dari Provinsi Banten. Sebagai propinsi baru daerah ini memiliki peningkatan di hampir semua sektor kehidupan. Kota PAndeglang berada dalam Kabupaten Pandeglang , Provinsi Banten. Kota ini memiliki 2 kcamatan yaitu Kecamatan Pandeglang dan Kecamatan Cadasari. uas wilayah Kota PAndeglang adalah 2747 Ha. Kota Pandeglang erupakan Ibukota Kecamatan dan sekaligus merupakan ibukota Kabupaten DT II Pandeglang. Sistem drainase di Kota pAndeglang terdiri dari sistem drainase makro dan sistem drainase mikro. Sistem drainase makro mencakup sungai utama dan anak sungai. Sistem drainase mikro adalah saluran buatan yangumumnya mengikuti pola jaringan jalan.Berdasarkan kondisl topografinya, wilayah Kota Pandeglang direncanakan terbagi menjadi 5 daerah perencanaan. Tiap daerah memiliki karakteristik yang berbeda- beda. Berdasarkan informasi di lapangan diketahui pada musim hujan dijumpai beberapa genangan yang diakibatkan kapasitas dimensi saluran yang sudah tidak mencukupi atau rusaknya saluran drainase yang ada.. Dari hasil perhitungan rumus lntensitas Curah Hujan, digunakan perhitungan rumus Prof Sherman 1905 dengan Periode Ulang Hujan (PUH) selama 5 tahun untuk saluran jalan sekunder sebesar ~ 586,877 I t0•6 1 ) dan 10tahun untuk saluran jalan primer sebesar ( 649,741 I t0•6 1 ).Debit yang mengalir berkisar antara 0,005 m3/dt hingga 3,791 m3/dt tetapi maalh dalam kecapatan aman yaltu o,e - 3 m/dt. Labar saluran rata• rata adalah0,5 m dengan kedalaman gallan antara 0,077 m - 4,998 meter.Anggaran biaya perencanaan Sistem Dralnase di Kata Pandeglang yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 10.285.698.000,00 untuk blaya pengadaan fisik saluran dan Rp 287.665.000,00 untuk biaya galian tanah. Melihat dana yang dibutuhkan tidak terlalu besar maka perencanaan pembangunannya dapat diselesaikan dalam sekali bangun atau cukup satu tahap saja.
D Development planning of drainage system at Pandeglang City was aimed in order to solve flood and flooding problem for long time period, at least for 20 years. Therefore, development of city drainage system as public facilities should be met with city development strategy for the future. Development strategy concept of drainage system should give attention such as living reality factor, current structural changing, challenging prospect and expected problem that will affect sustainability and capability of the drainage system. Pandeglang city is one of imprtant city in provinve of Banten. As a new province, the region has experienced with increasing in almost of all living sectore. Pandeglang city is located at residency of Pandeglang, Pandeglang and Cadasari. The width of Pandeglang is 2.747 Ha.Pandeglang is district center and as residency city of Pandeglang. Drainage system at Pandeglang city consisted of macro and micro drainage system. The macro system is including the main river and the branch. Micro drainage system is artificial channel that generally following road network pattern.On the basis of topography, Pandeglang area was planned into five-development area. Each area has different characteristics. Due to field information, it was known that in rainy season there are many flooding areas as result of limited drainage capacity and damaging in existing drainage channel. Calculation using rainfall intensity formula, refer to Prof. Sherman (1905), with rain interval period as long as 5 years for secondary channel is 586,877 I t0•671and 10 years for primary channel that is 649.741 / t0•671•Flow debit is in the range 0.005 m3/dt to 3.791 m3/dt, however still insafe velocity namely 0.6 - 3 m/dt. In average, width of channel is 0.5 mand 0.077 m - 4.998 m in depth. Financial budget for drainage system planning is Rp.10.285.898.000 for channel physical development and .Rp. 287.685.000 for soil excavate. In consideration the planning not required high cost therefore the development planning can be finished in one stage.