I Industri konstruksi memiliki potensi dan berperan dalam kegiatan perekonomian, khususnya dalam kegiatan pembangunan. Dengan adanya industri jasa konstruksi akan memberikan peluang yang besar bagi penyerapan tenaga kerja yang memiliki keahlian dibidang industri jasa konstruksi dan pembangunan. Mengingat proporsi perannya cukup besar dan menyangkut banyaknya tenaga kerja yang terlibat dalam kegiatan pelaksanaan suatu proyek dan pembangunan maka, perlu adanya perhatian dari pihak manajemen perusahaan kepada sumber daya manusianya. Keberhasilan Proyek dinilai berdasarkan apabila sasaran kinerja proyek tecapai, yaitu ketepatan waktu pekerjaan, anggaran yang telah ditetapkan dan mutu pekerjaan sesuai spesisifikasi yang telah ditetapkan. Keberhasilan tersebut merupakan keberhasilan dalam tingkat pelaksanaan proyek konstruksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui besarnya pengaruh motivasi pegawai terhadap keberhasilan proyek konstruksi. Pengumpulan data dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner pada karyawan yang berkerja dilokasi proyek PT. Asia Juli Pradana, PT Acset Indonusa Tbk, PT. Nusa Konstruksi Engineering Tbk, PT. Hutama Karya, PT. Jaya Konstruksi. Motivasi didasarkan pada Teori hierarki lima tingkat kebutuhan dalam hierarki Maslow yang terdiri dari kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan dan kebutuhan aktualisasi diri. Model penelitian ini adalah motivasi yang terdiri dari 5 faktor kebutuhan maslow terhadap keberhasilan proyek yang diukur berdasarkan 3 faktor keberhasilan proyek konstruksi. Pengolahan data dilakukan menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan bantuan software SPSS, Hasil analisis menunjukkan variabel motivasi tidak berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan proyek konstruksi motivasi yang terdiri dari 5 faktor tersebut secara simultan berpengaruh terhadap keberhasilan proyek gedung bertingkat sebesar 26.4%.