Perencanaan pengembangan sistem drainase Kota Depok tahun 2020
P Perencanaan Sistem Jaringan Drainase Kota Depok dibangun untuL mengatasi masalah timbulnya genangan air hujan dan terjadinya banjir yang dikaitkan dengan upaya pengamanan sarana dan prasarana kota yang ada. Sasaran pokok dalam perencanaan drainase Kota Depok terutama di tekankan pada perencanaan perbaikan dan rehabilitasi sistem jaringan drainase yang sudah ada.Wilayah Kota Depok terdiri dari 6 Kecamatan yaitu Kecamatan Sawangan, Bei, Limo, Sukmajaya, Cimanggis dan Kecamatan Pancoran Mas dengan fungsi sebagai pusat peinerintahan serta terdiri dari 63 desa/ kelurahan, 719 RW dan 192.783 RT, dengan luas total wilayah 207,06 Km'. Secara umum berdasarkan tingkat elevasinya atau ketinggian garis kontur, maka bentang alam Kota Depok dari selatan ke utara merupakan daerah dataran rendah — perbukitan bergelombang tidak curam, dengan elevasi antara 50 — 140 meter, dengan kemiringan lereng kurang dari 15%.Sistem drainase di Kota Depok terdiri dari sistem drainase makro dan sistem drainase mikro. Sistem makro pada umumnya menipakan sungai-sungai besar dengan luas daerah pengaliran sungai lebih besar dari 100 ha yaitu: Sungai Angke, Ciliwung, Pesanggiahan dan Sungai Cikeas. Saluran drainase mikro di Koa Depok untuk jenis saluran primer dengan panjang 60.600 m dalam kondisi baik, saluran sekunder dengan panjang 17.850 m dan kondisi sedang, serta saluran tersier dengan panjang 231.777 m dengan kondisi sedang sepanjang 98.753 m dan dan kondisi jelek sepanjang 133.024 m. Pada musim hujan dijumpai beberapa genangan air, karena kondisi saluran yang sudah tidak mampu menampung air atau wilayah tersebut tidak dilengkapi saluran drainase / saluran yang ada sudah rusak.Dari hasil perhitungan rumus lntensitas Curah Hujan, yang digunakan dalam perhitungan adalah Rumus Prof. Shemian 1905 dengan PUH yang dipilih adalah 5 tahun dan 10 tahun. Dengan nimus sebagai berikut: Is = 645,654 I t 0" £Jgn Ijo' 772,687/ t " 67Dari perhitungan didapat debit rencana banjir (Q) pada jaringan drainase berkisar antara0,376 — 8,987 m2/dtk dengan kecepatan aliran (V) antara 0,79 — 3,0 Wdtk. Bentuk salinan yang direncanakan adalah persegi panjang dengan bahan bangunan dari beton. Dimensi penaoipang saluran drainase berkisar antara b = 0,752 — 2,092 m dan H = 0,889 — 1,902 m . kedalaman saluran dari pennukaan tarrah direncanakan tidak ielebihi 3 m.Anggaran biaya untuk perencanaan sistem drainase di Kots Depok ini membutuhkan dana sebesar Rp. 38.055.659.734,- Karena biaya yang dibutuhkan sangat besar maka pembangunan sebaiknya dilakukan secara bertahap, yaitu dibagi dalam 3 tahap. Tahap I membutuhkan biaya sebesar Rp. 11.730.551.009,- Tahap II sebesar Rp. 13.648.035.269,- dan Tahap III sebesar Rp. 12.641.073.456,-.
T The drainage system development plant at Depok City is built to overcome rain runoff on the surface in order to prevent any initiation of flood, which observing the city physical growth, the balance of inner and outer city development, and the society consciousness towards the sanitation environment can do to the prevention. Thus, this plan will be base of the rain disposal arrangement program and the physical drainage development until 2020.Depok City has six Kecamatan : Kecamstan Sawangan, Beji, Limo, Sukmajaya, Cimanggis and Kecamatan Pancoran Mas which the function is the center of government and consist of 63 villages, 719 RW dan 192.783 RT, with total large its 207,06 Km'. In conunon way base on the length of the elevation or the height of contour line the Depok City it’s a low surface from south to the north, with elevation between 50 - 140 m, and the slope less than 15%.The drainage system at Depok City is consisted of the drainage macro and the micro system. In addition, the dminage macro system covers all from the main rivers with wide size large than 100 Ha which is : Angke river, Cilliwung, Pesanggrahan and Cikeas river. The micro drainage at Depok City the length its 60.600 m for primer channels in good condition, and the length of secondary channel 17.850 m in good condition, and the tertiary chaiuiel with totally length 231.777 consist of the good condition its 98.753 m and 133.024 m in bad condition. In a rainy season, there were a few nuio)fs that were caused by limited capacity and bad condition of the channels, as well as unequipped areas and damaged channels.From the calculated of the min intensity formula, Prof Shemian 1905 is used with five and ten years PUH: = 645,654 /t °’ and lie = 772,687 / t °".Q (debit) can be calculated after knowing intensity of rain. From calculation can be got debit of flood planning on drainage network in year 2020 approximately between 0,376 re— 8,987 m3/sec with felocity (V) between 0,79 — 3,0 m/sec. The shape of channels that planned are shape of four sided from concrete materials. Dimension cutting of drainage channels between b = 0.752 —2,092 m and H = 0,889 — 1,902 m. The depth of channels from ground surface is planned not more than 3 m.The capital needed to fund this drainage system in Depok City is Rp. 38.055.659.734,- in total. Since the amount is considerably high, it is better to implement the system into thee stages. The first stage would require Rp. 11.730.551.099,- and second sage with Rp. 13.648.035.269,- leaving the third stage its Rp. 12.641.073.456,-