Hubungan tingkat indeks massa tubuh dan kejadian keputihan pada wanita dewasa muda
K Keputihan merupakan cairan atau sekret yang keluar dari vagina, dapat terjadi secara fisiologis maupun patologis. Salah satu faktor yang berkaitan dengan kejadian keputihan adalah indeks massa tubuh. Seseorang dengan IMT yang tinggi (Obesitas) akan menyebabkan daerah kewanitaannya cenderung mengalami kelembaban yang lebih tinggi sehingga jamur lebih mudah berkembang dan pada akhirnya terjadi keputihan. Indeks massa tubuh yang rendah juga berkaitan dengan status gizi yang kurang sehingga dapat mengakibatkan penurunan imunitas tubuh terhadap berbagai penyakit infeksi jadi dapat muncul keputihan. Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain Cross-sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara consecutive sampling pada mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Trisakti, pada bulan November-Desember 2018. Jumlah responden sebanyak 235 mahasiswi. Pengambilan data menggunakan kuesioner keputihan, timbangan dan microtoice. Kemudian data dianalisis dengan menggunakan program SPSS 20. Hasil penelitian ini didapatkan angka kejadian keputihan patologis sebesar 17,9% dan kejadian keputihan fisiologis sebesar 82,1%. Tingkat Indeks Massa Tubuh pada wanita dewasa muda rata-rata memiliki IMT normal yaitu sebesar 50,6%. Tidak terdapat hubungan tingkat Indeks Massa Tubuh dan kejadian keputihan pada wanita dewasa muda (p = 0,37). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Indeks Massa Tubuh dengan kejadian keputihan. Keputihan fisiologis lebih banyak dialami oleh mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Trisakti dibandingkan keputihan patologis.
L Leucorrhea is liquor or secrete coming out of vagina that represents either physiological or pathological conditions. One of the factors associated with leucorrhea is body mass index. A person with a high BMI (Obesity) will cause the female area to tend experience higher humidity so that the fungus is easier to develop and eventually occurs leucorrhoea. Low body mass index is also related to poor nutritional status so that it can lead to a decrease in body immunity against various infectious diseases and vaginal discharge may occur. This study is an analytical observational study that used cross-sectional design. Sample collection was conducted consecutively on female students of Law Faculty, Trisakti University and was conducted on November-December 2018. A total of 235 female students were included in this study. The data were collected using questionnaire of vaginal discharge, body scales and microtoice. The data were subsequently analyzed using SPSS program version 20. There was lesser incidence of pathological vaginal discharge as compared to physiological condition among young adult women with the incidence of 17.9% and 82.1%, respectively. The results showed that 50.6% subjects had normal BMI. There was no significant relationship between Body Mass Index and the incidence of vaginal discharge among young adult women (p = 0.37). There was no significant relationship between body mass index and the incidence of vaginal discharge.