Pembuatan biodiesel minyak goreng bekas dan uji konsumsi bahan bakar pada motor diesel statis
T Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui cara pembuatan biodiesel dari minyak goreng bekas dan membandingkan konsumsi bahan bakar biodiesel dengan solar dexlite Pertamina. Minyak goreng bekas diperoleh dari pengepul di daerah Duren Sawit. Pembuatan Biodiesel dilakukan menggunakan proses transterifikasi dengan menggunakan katalis NaOH dan methanol. Pengujian konsumsi bahan bakar dilakukan pada motor diesel statis dengan pembebanan 0 kW,6 kW, 9 kW, dan 15 kW dengan membandingkan konsumsi bahan bakar biodiesel B10, B15, B20 dengan solar dexlite Pertamina. Hasil penelitian menunjukan komposisi yang tepat untuk mendapatkan biodiesel minyak goreng bekas yang baik adalah menggunakan katalis NaOH sebesar 0,5% dan methanol 20% dalam proses transesterifikasi. Dalam penelitian menunjukan sfc B10 lebih baik dibandingkan solar dexlite Pertamina pada pembebanan 9 kW dan 15 kW.
T The purpose of this study was to find out how to make biodiesel from used cooking oil and compare the consumption of biodiesel fuel with Pertamina's diesel fuel. Used cooking oil is obtained from collectors in the Duren Sawit area. Biodiesel production was carried out using a transesterification process using NaOH catalysts and methanol. Fuel consumption testing was carried out on a static diesel motor with loading of 0 kW, 6 kW, 9 kW and 15 kW by comparing the consumption of B10, B15, B20 biodiesel fuel with Pertamina's diesel fuel. The results showed that the right composition to obtain good used cooking oil biodiesel was using NaOH catalyst of 0.5% and 20% methanol in the transesterification process. In the study, the SFC B10 was better than Pertamina's diesel fuel at loading 9 kW and 15 kW.