Perencanaan sistem penyaluran air limbah di kota bogor sampai dengan tahun 2042
M Menurut Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Kota Bogor Tahun 2015, pencemaran lingkungan disebabkan oleh limbah cair yang terbesar di Kota Bogor yaitu limbah cair rumah tangga. Berdasarkan data tersebut, direncanakan sistem penyaluran air limbah yang memadai bagi 100% penduduk Kota Bogor dengan merancang rencana anggaran biaya (RAB) pembangunan sistem penyaluran air limbah hingga akhir tahun 2042. Pada perencanaan ini direncanakan 2 IPAL yaitu, IPAL 1 yang terdapat pada Kelurahan Tegal Gundil dan IPAL 2 yang terdapat pada Kelurahan Kayumanis. Penetapan daerah pelayanan SPAL disesuaikan dengan titik manhole yang berada di daerah pelayanan. Total panjang pipa induk IPAL 1 adalah sebesar 18.394 m, dan IPAL 2 adalah sebesar 21.421 m menggunakan pipa diameter 300 – 1200 mm. Biaya total investasi yang direncanakan adalah sebesar Rp8.165.693/m dan biaya operasional yang dibutuhkan sebesar Rp981.737.569 per tahun. Sistem penyaluran air limbah Kota Bogor menggunakan 2 tahap pembangunan, yaitu tahap 1 pada tahun 2023 – 2032 di IPAL 1 dengan persentase pelayanan sebesar 29,5% dan tahap 2 pada tahun 2033 – 2042 di IPAL 2 dengan persentase pelayanan sebesar 70,5%.
A According to the 2015 Environmental Status Report for Bogor City, environmental pollution is primarily caused by liquid waste, with domestic wastewater being the largest contributor. Based on this data, a wastewater disposal system is planned to serve 100% of the residents of Bogor City, with a budget plan for the construction of the wastewater disposal system projected until the end of 2042. The plan includes two sewage treatment plants: STP 1 located in Tegal Gundil Village and STP 2 located in Kayumanis Village. The service areas for the sewage disposal system are determined based on the locations of the manholes in the service areas. The total length of the main pipes for STP 1 is 18.394 meters, and for STP 2 is 21.421 meters, using pipes with diameters ranging from 300 to 1200 mm. The total planned investment cost is Rp8.165.693 per meter, and the operational cost required is Rp981.737.569 per year. The sewerage system for Bogor City is divided into two phases: Phase 1 from 2023 to 2032 for STP 1, covering 29,5% of the service area, and Phase 2 from 2033 to 2042 for STP 2, covering 70,5% of the service area.