Desain interior museum alat musik betawi di taman mini indonesia indah, jakarta timur
J Jakarta merupakan kota urban yang menjadi tempat dimana banyak keberagaman suku menetap. Masyarakat asli Jakarta sendiri tercatat sebanyak 6 juta jiwa dari total penduduk di Indonesia, namun dalam berkehidupan di Jakarta seringkali kesenian budaya Betawi mulai terabaikan. Salah satunya kesenian musik Betawi yang kurang diminati. Maka kehadiran museum dianggap perlu untuk memberikan pengetahuan lebih tentang seni musik Betawi kepada masyarakat di Jakarta. Museum di Jakarta memiliki banyak peminat, namun keadaan interiornya perlu ditingkatkan agar memiliki program ruang dan sirkulasi yang sesuai dengan aktivitas perilaku pengguna, storyline dan sistem display sesuai dengan koleksi yang akan ditampilkan dan konsep green design yang sesuai dengan SDGs dan ketentuan museum. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.Konsep Museum Alat Musik Betawi ini memiliki tema “The Harmony of Betawi†yaitu merencanakan suasana interior museum yang modern namun tetap menggunakan sentuhan ragam hias Betawi. Citra museum ini adalah dinamis, edukasi dan interaktif. Gaya yang digunakan adalah gaya kontemporer yaitu desain yang fleksibel dan selalu berubah mengikuti trend masa kini. Konsep green design yang sesuai dengan kriteria Sustainable Development Goals (SDGs) pada museum ini adalah dengan menggunakan material yang tersertifikasi ramah lingkungan dan penggunaan teknologi hemat energi. SDGs yang digunakan adalah nomor 4 diterapkan pada museum untuk memberikan informasi koleksi secara merata pada pengunjung baik disabilitas maupun non-disabilitas dan SDGs nomor 17 berkaitan dengan kerjasama antara pemerintah daerah DKI Jakarta dengan Lembaga kebudayaan Betawi untuk melestarikan kesenian alat musik Betawi.
J Jakarta is an urban city by diverse ethnicities. There are six million local citizens of Jakarta out of the total Indonesian population, and the culture of Betawi, the indigenous people of Jakarta, has started to be disdained. Betawi music is no longer popular. Therefore, a museum is crucial in preserving and providing knowledge and information about Betawi traditional music to people in Jakarta. The museum in Jakarta attracts many visitors, but its interior needs improvements to have proper space and circulation aligned with its users’ attitudes, storyline, and display system appropriate to its collections. In addition, the improvemnets encompass a green design concept coherent with SDGs and museum requirements. This research employs a descriptive qualitative method.The Betawi musical instrument museum encapsulates a theme: “The Harmony of Betawi†intending to cultivate a contemporary interior ambiance eith a touch of distinctive Betawi decorative elements. The image of the museum will be dynamic, educative, and interactive. This design use a contemporary design that follows the Sustainable Development Goals criteria by utilizing certified environment-friendly materials and energy-saving technology. This research align with fourth SDGs reflected in equal access for information to the disabled and SDGs number 17 manifested in the cooperation between DKI Jakarta Local Government and Betawi Culture Institute to preserve musical instruments and arts of Betawi.