Hubungan tingkat pendidikan ibu dengan pemakaian kontrasepsi IUD pada wanita usia subur
G GSekitar 71 juta perempuan Indonesia akan memasuki usia subur (15-49 tahun) padatahun 2023, atau sekitar dua puluh lima persen dari total penduduk. Program KeluargaBerencana Pemerintah bertujuan mengendalikan kelahiran untuk mencapaipertumbuhan penduduk yang seimbang dan keluarga yang berkualitas. Intra UterineDevice (IUD) atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) merupakan salah satumetode kontrasepsi yang efektif, dengan tingkat keberhasilan berkisar antara 99,2-99,4%. Penelitian mengenai hubungan antara tingkat pendidikan ibu dan penggunaanIUD di kalangan wanita usia subur memberikan hasil yang beragam; oleh karena itudiperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungan ini secara lebihmendalam.METODEPenelitian menggunakan metode survei analitik dengan pendekatan Cross sectional.Sampel yang diambil yaitu data sekunder berupa data diri pasien dan data KB pasiendi kelurahan Pasir Gunung Selatan sebanyak 225 subjek. Data ini akan diolahmenggunakan SPSS, dengan uji kemaknaan Chi- Square dan Mann- WhitneyHASILPada penelitian ini didapatkan bahwa sebagian besar (75,1%) memiliki 2-4 anak.Pendidikan terbanyak yang dimiliki oleh para pengguna adalah pendidikan menengah(SMP-SMA), yaitu sebanyak 114 orang (50,7%). Jenis KB yang paling banyakdigunakan adalah KB hormonal, seperti pil, suntik, dan implant, dengan 141 orang(62,7%). Nilai p=0.076 menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara usia denganpemilihan jenis KB.KESIMPULANTidak terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan dan usia dengan pemilihanKB, tetapi terdapat hubungan yang bermakna antara paritas dengan pemilihankontrasepsi
A Around 71 million Indonesian women will enter childbearing age (15-49 years) in2023, or around twenty-five percent of the total population. The Government\\\'s FamilyPlanning Program aims to control births to achieve balanced population growth andquality families. Intra Uterine Device (IUD) or Alat Kontrasepsi Dalam Rahim(AKDR) is an effective contraceptive method, with a success rate ranging from 99.2-99.4%. Research on the relationship between maternal education level and IUD useamong women of childbearing age has provided mixed results; therefore, furtherresearch is needed to understand this relationship in more depth.METHODThe research uses an analytical survey method with a cross-sectional approach. Thesamples taken were secondary data in the form of patient personal data and patientfamily planning data in the Pasir Gunung Selatan sub-district of 225 subjects. This datawill be processed using SPSS, with Chi-Square and Mann-Whitney significance testsRESULTSIn this study it was found that the majority had 2-4 children (75.1%). The highest levelof education possessed by users is secondary education (SMP-SMA), namely 114people (50.7%). The most widely used type of birth control is hormonal birth control,such as pills, injections and implants, with 141 people (62.7%). The p value = 0.076shows that there is no significant relationship between age and the choice of type offamily planning. In education, the value of p = 0.278 was obtained and the number ofchildren using the Mann-Whitney test obtained significant results with a value of p =0.005.CONCLUSIONThere is no significant relationship between education and age and choice ofcontraception, but there is a significant relationship between parity and choice ofcontraception