DETAIL KOLEKSI

Hak politik mantan narapidana selaku calon wakil bupati dalam pemilihan bupati dan wakil bupati kabupaten pasaman tahun 2024 : studi putusan mahkamah konstitusi nomor 02/phpu.bup-xxiii/2025


Oleh : Qoyyum Arya Di Rama

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Muhammad Imam Nasef

Kata Kunci : Human rights, Political rights

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010001800406_Halaman-Judul.pdf
2. 2025_SK_SHK_010001800406_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010001800406_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010001800406_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010001800406_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010001800406_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010001800406_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010001800406_Bab-1.pdf
9. 2025_SK_SHK_010001800406_Bab-2.pdf 6
10. 2025_SK_SHK_010001800406_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_SHK_010001800406_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_SHK_010001800406_Bab-5.pdf
13. 2025_SK_SHK_010001800406_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_SHK_010001800406_Lampiran.pdf

H Hak politik merupakan bagian integral dari hak asasi manusia yang dijaminbaik secara konstitusional maupun dalam berbagai instrumen hukuminternasional. skripsi ini membahas mengenai pelaksanaan hak politik mantannarapidana dalam konteks pencalonan pejabat publik, dengan fokus padakasus anggit kurniawan nasution sebagai calon wakil bupati pasaman tahun2024. permasalahan utama yang diangkat ialah ketidakterbukaan informasimengenai status hukum sebagai mantan narapidana, yang bertentangandengan ketentuan pasal 182 huruf g undang-undang nomor 7 tahun 2017tentang pemilu serta putusan mahkamah konstitusi nomor 42/puu-xiii/2015.penelitian ini menggunakan metode hukum normatif dengan pendekatanperaturan perundang-undangan dan studi putusan pengadilan. hasil analisismenunjukkan bahwa pembatasan hak politik hanya dapat diberlakukan melaluimekanisme hukum yang adil dan proporsional, bukan secara mutlak. putusanmahkamah konstitusi nomor 02/phpu.bup-x.xiii/2025 menjadi presedenpenting dalam menegaskan bahwa prinsip keterbukaan dan integritas calonmerupakan bagian esensial dari asas pemilu yang jujur dan adil, sekaligusbentuk implementasi prinsip good governance dalam demokrasi lokal diindonesia.

P Political rights are an integral part of human rights guaranteed both constitutionally and in various international legal instruments. this thesis examines the implementation of political rights by former convicts in the context of candidacy for public office, focusing on the case of anggit kurniawan nasution, who was nominated as deputy regent of pasaman in 2024. the main issue raised is the lack of transparency regarding his legal status as a former convict, which contradicts article 182 letter g of law number 7 of 2017 concerning elections and constitutional court decision number 42/puu-xiii/2015.this research uses a normative legal method with a regulatory approach and a study of court decisions. the analysis shows that restrictions on political rights can only be enforced through fair and proportional legal mechanisms, not absolute ones. the constitutional court\\\'s decision no. 02/phpu.bup-x.xiii/2025 sets an important precedent, affirming that the principles of transparency and candidate integrity are essential to the principles of honest and fair elections, as well as a form of implementation of the principles of good governance in local democracy in indonesia.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?