Analisis desain kapasitas sistem instalasi penyaluran air limbah domestik akibat pertumbuhan penduduk (studi kasus: Pemukiman Dahlia, Jakarta Timur)
A Air buangan rumah tangga atau biasanya lebih dikenal dengan air limbah domestik. Air limbah domestik merupakan air buangan dari sisa kegiatan rumah tangga. Air limbah domestik ini sering sekali menjadi permasalahan didalam masyarakat khususnya di lingkungan sekitar kawasan tempat tinggal baik individual ataupun perumahan, jika tidak ditangani dengan baik dan benar, tentu saja akan menjadi permasalahan lingkungan yang sangat serius. Maka dari itu perlu adanya penanganan atau perencanaan pengolahan air limbah domestik yang baik dan benar guna mengatasi buangan air sisa dari kegiatan rumah tangga ini tidak mencemari lingkungan. Adapun salah atu cara mengatasinya adalah dengan membuat perencanaan Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat (Off-site System). Tujuan perencanaan SPAL-T adalah mengeluarkan air limbah dari perkarangan rumah masing – masing keluarga yang mana nantinya air limbah tersebut akan menuju ke satu tempat pengolahan air limbah dan diolah secara tepusat, sebelum nantinya air limbah tersebut dikembalikan lagi ke lingkungan (badan air). Salah satu contoh daerah di ibukota DKI Jakarta yang sudah membuat perencanaan ini berada di daerah Jakarta Timur, lebih tepatnya di daerah Permukiman Dahlia, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.Dari hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa debit dari sambungan SPAL-T yaitu sebesar 300 m3/hari untuk debit rata – rata. Kemudian untuk debit harian maksimum didapatkan nilai sebesar 345 m3/hari, yang mana dengan jumlah sambungan rumah sebanyak 500, jumlah orang per sambungan sebanyak ±5 orang/KK, dengan pemakaian air bersih sebesar 150 l/org/hari dan produksi air limbah sebesar 80% dari air bersih. Sehingga dari hasil yang diperoleh menunujukkan bahwa SPAL-T eksisting saat ini hanya berkapasitas 200 m3 harus dibuat perencanaan baru untuk dapat menampung debit harian maksimum sebesar 345 m3/hari di 10 tahun yang akan datang. Adapun peningkatan ini dimaksudkan untuk menyalurkan dan mengolah air limbah yang disebabkan oleh hasil sisa kegiatan rumah tangga di Permukiman Dahlia, Kelurahan Kampung Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
H Household wastewater or usually better known as domestic wastewater. Domestic wastewater is waste water from the rest of household activities. Domestic wastewater is often a problem in society, especially in the environment around residential areas, either individually or in housing, if not handled properly and correctly, of course it will become a very serious environmental problem. Therefore, it is necessary to have a good and correct handling or planning for domestic wastewater treatment in order to overcome the waste water from household activities, not looking for the environment. One way to overcome this is by planning a Centralized Wastewater Treatment System (Off-site System). The purpose of SPAL-T planning is to remove waste water from the yard of each family's house, where later the wastewater will go to a wastewater treatment plant and be treated centrally, before the wastewater is returned to the environment (water body). One example of an area in the capital city of DKI Jakarta that has made this plan is in the East Jakarta area, more precisely in the Dahlia Settlement area, Kampung Tengah Village, Kramat Jati District, East Jakarta.From the results of the analysis, it is found that the discharge from the SPAL-T connection is 300 m3/day for the average discharge. Then for the maximum daily discharge, the value is 345 m3/day, which with the number of house connections is 500, the number of people per connection is ± 5 people/family, with clean water usage of 150 l/person/day and waste water production of 80 % of clean water. So the results obtained show that the existing SPAL-T currently only has a capacity of 200 m3 and a new plan must be made to accommodate a maximum daily discharge of 345 m3/day in the next 10 years. This increase is intended to distribute and treat wastewater caused by the residual results of household activities in the Dahlia Settlement, Kampung Tengah Village, Kramat Jati District, East Jakarta.