Usulan intervensi ergonomi untuk mengurangi resiko musculoskeletal disorder pada aktivitas pelapisan dipan di PT XYZ
P PT. XYZ merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi springbed dan dipan. Permasalahan yang didapat dari hasil pengamatan adalah pekerja yang berada di area dipan seringkali membungkuk untuk melapisi dipan dengan kain. Pekerja seringkali mengeluh kesakitan apabila operator melakukan proses ini secara berulang-ulang selama jam kerja berlangsung. Berdasarkan hasil kuesioner Nordic Body Map (NBM), bagian tubuh yang sering merasa sakit adalah tengkuk, punggung, pinggang, pinggul, lutut kanan, dan lutut kiri. Hasil perhitungan resiko musculoskeletal disorder dengan tools REBA menunjukkan bahwa postur pekerja pada area dipan mendapat nilai skor sebesar 8. Skor REBA bernilai 8 dapat dikategorikan level resikonya sebagai “Tinggi†yang artinya “Perlu tindakan secepatnyaâ€. Sedangkan nilai exposure level yang didapat dengan tools QEC sebesar 66%. Exposure level dihitung untuk menilai bagian tubuh pekerja dengan mempertimbangkan postur tubuh pekerja, gaya atau beban, pergerakan, serta durasi untuk dijadikan acuan tindakan apa yang harus dilakukan. Hasil tersebut termasuk dalam kategori “Tinggi†dengan action level “Perlu dilakukan investigasi lebih lanjut dan perubahan secepatnyaâ€. Berdasarkan kondisi tersebut, dilakukan penyebab masalah dengan tools Diagram Ishikawa. Dari diagram tersebut didapatkan bahwa usulan perbaikan pada penelitian ini dapat berupa pemberian alat bantu. Dikarenakan sikap kerja pada area pengerjaan dipan ini dikategorikan dengan sikap kerja berdiri, maka alat bantu yang diusulkan berupa meja. Kriteria pada usulan meja adalah kekuatan alat, kemudahan penempatan, kemudahan pemakaian, dan biaya. Sedangkan alternatif usulan perbaikan adalah meja fixed height, meja adjustable height, meja hidrolik. Pemilihan usulan perbaikan dilakukan dengan menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP). Usulan perbaikan yang terpilih yatu alat bantu berupa meja adjustable height. Simulasi dan animasi perbaikan postur kerja dilakukan menggunakan software CATIA, hasil menunjukkan terjadi penurunan skor REBA yang semula 8 menjadi
P PT. XYZ is a manufacturing company that produces spring beds and couch. The problem obtained from observations is the workers in the couch area often bend when cover the couch with cloth. Workers often complain of pain if the operator does this process repeatedly during working hours. Based on the results of scoring with the Nordic Body Map (NBM) method, the parts of the body that often feel pain are the nape, back, waist, hips, right knee, and left knee.The results of calculating the risk of musculoskeletal disorder with REBA tools show that the worker's posture in the couch area gets a score of 8. The REBA score of 8 can be categorized as a high level of risk, which means "Need immediate action". While the value of exposure level with QEC tools is 66%. The exposure level is calculated to assess the worker's body parts by considering the worker's body posture, force or weight, movement, and duration to be used as a reference for what actions should be taken The results is included in the category of "High" with action level "Needs further investigation and changes as soon as possible". Under these conditions, identification of problems was made with the Ishikawa Diagram tools. From the diagram, it was found that the proposed improvement in this study could be in the form of providing aids. Because the work attitude in the working area of the couch is categorized as standing work attitude, the proposed tools are in the form of a table. Criteria on the proposed table are the strength of the tool, ease of placement, ease of use, and cost. While the alternative proposed improvements are fixed height tables, height adjustable tables, hydraulic tables. The selection of proposed improvements is carried out using the AHP method. The proposed improvement selected is a tool in the form of an adjustable height table. Simulation and animation of work posture improvement were done using CATIA software, the results showed a decrease in REBA score which was originally 8 to 4.