DETAIL KOLEKSI

Perancangan alat bantu untuk mengurangi risiko musculoskeletal disorders (MSDS) operator pada area bubut di PT. Cahaya Putra Perkasa

5.0


Oleh : Jason Julio Winarta

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Nora Azmi

Subyek : Musculoskeletal disorders;Occupational health and safety

Kata Kunci : concept development, moment of force, musculoskeletal disorders, qec, reba, rula, work posture

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_STI_063001500068_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_STI_063001500068_Lembar-Pengesahan.pdf 4
3. 2019_TA_STI_063001500068_Bab-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2019_TA_STI_063001500068_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2019_TA_STI_063001500068_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2019_TA_STI_063001500068_Bab-4_Analisis-Hasil-dan-Pembahasan.pdf
7. 2019_TA_STI_063001500068_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2019_TA_STI_063001500068_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2019_TA_STI_063001500068_Lampiran.pdf

P PT. Cahaya Putra Perkasa merupakan sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam spare part mesin. Berdasarkan observasi langsung, diketahui bahwa area bubut memiliki beberapa faktor risiko ergonomi, yaitu postur kerja yang janggal, adanya getaran, gerakan statis, dan tekanan langsung berlebih. Hasil penyebaran kuesioner Nordic Body Map kepada tujuh operator mesin bubut menunjukkan adanya keluhan rasa sakit di beberapa bagian tubuh, terutama pada leher, punggung, lengan dan pergelangan tangan, paha, dan betis. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi risiko musculoskeletal disorders yang dirasakan oleh operator mesin bubut dan mengusulkan rancangan alat bantu untuk memperbaiki postur kerja yang janggal tersebut. Identifikasi risiko postur kerja saat menggerakkan mata bubut dan mengukur benda kerja dilakukan dengan menggunakan Rapid Entire Body Assessment dan Quick Exposure Check terhadap tiga operator dengan tinggi yang berbeda. Penilaian postur menggunakan REBA menunjukkan kedua proses termasuk dalam kategori risiko sedang. Penilaian risiko kerja menggunakan QEC menunjukkan proses menggerakkan mata bubut termasuk dalam kategori risiko tinggi dan proses mengukur benda kerja termasuk dalam kategori risiko sedang. Usulan rancangan alat bantu dibuat dengan mengikuti tahapan pengembangan konsep serta menggunakan ukuran mesin bubut yang digunakan dan data antropometri masyarakat Indonesia sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan rancangan. Rancangan alat bantu yang dihasilkan merupakan kombinasi dari dudukan mesin bubut dan kursi kerja yang dapat digerakkan ke kiri atau ke kanan. Software CATIA digunakan untuk mengevaluasi rancangan alat bantu dengan membandingkan skor REBA postur kerja terbesar sebelum dengan setelah dilakukan perbaikan. Hasil evaluasi menunjukkan kategori skor REBA untuk kedua proses turun menjadi risiko rendah. Evaluasi menggunakan RULA menunjukkan postur kerja duduk saat menggerakkan mata bubut memiliki kategori acceptable (dapat diterima). Penghitungan momen gaya menunjukkan penurunan torsi sebesar 14,99 Nm menjadi 11,56 Nm untuk proses menggerakkan mata bubut dan sebesar 40,11 Nm menjadi 2,36 Nm untuk mengukur benda kerja. Torsi untuk proses menggerakkan mata bubut saat duduk adalah 9,02 Nm, turun sebesar 3 kali dari 26,55 Nm dibandingkan saat berdiri.

P PT. Cahaya Putra Perkasa is a manufacturing company that produces various kinds of engine spare parts. Based on direct observation, it is known that the turning area has several ergonomic risk factors, namely odd work postures, presence of vibrations, static movements, and excessive direct pressure. The result of the distribution of Nordic Body Map questionnaire to seven turning operators shows complaints of pain in several parts of the body, especially on the neck, back, arms and wrists, thighs, and calves. The purpose of this study is to identify the risk of musculoskeletal disorders felt by the operators and propose an assistive tools design to improve the work posture. Identification of the risk of work posture when moving the turning head and measuring the workpiece is done by using Rapid Entire Body Assessment and Quick Exposure Check on three operators with different heights. Posture assessment using REBA shows both processes are within medium risk category. Work risk assessment using QEC shows the process of moving the turning head is within high risk category, while measuring the workpiece is within moderate risk category. The proposed tool design is made by following the concept development stages and the size of turning machine used and anthropometric data of the Indonesian people as consideration in the design process. The resulting tool design is a combination of a base for turning machine and a work chair that can be moved left or right. CATIA is used to evaluate the design by comparing the highest REBA score before and after repairs. The evaluation results show that REBA score category for both processes dropped to low risk. Evaluation using RULA shows that moving the turning head while sitting has an acceptable score. Calculation of the moment of force shows a decrease in torque by 14,99 Nm to 11,56 Nm for the process of moving the turning head and by 40,11 Nm to 2,36 Nm for measuring the workpiece. The torque of moving the turning head while sitting is 9.02 Nm, down by 3 times from 26.55 Nm compared to when standing.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?