Evaluasi keberhasilan matrix acidizing di sumur “m†lapangan “wâ€
S Sumur “M†lapangan “Wâ€, telah berproduksi sejak 17 april 1989. Laju alir pada 30 Oktober 1990 adalah 316 BFPD, 265 BOPD, dengan 16,14% water cut. Kemudian produksi turun menjadi hanya 201 BFPD, 147 BOPD dengan 22% water cut, pada 27 January 1991. Diindikasikan penurunan laju produksi yang signifikan ini disebabkan oleh kerusakan formasi. Untuk mengatasi kerusakan formasi yang terjadi di sumur “Mâ€, dilakukan pengerjaan matrix acidizing. Pengerjaan matrix acidizing di sumur “M†dilakukan pada tanggal 28 januari 1991 dan produksinya meningkat menjadi 291 BFPD, 222 BOPD dengan 23,71% water cut. Jenis asam yang dipilih untuk pengerjaan matrix acidizing ialah asam klorida (HCl) dengan konsentrasi 15%, dikarenakan cocok dengan jenis batuannya yaitu batuan karbonat. Dalam penelitian ini dilakukan perhitungan ulang tekanan maksimum pompa, laju alir maksimum serta volume yg dibutuhkan untuk tahap preflush, main flush, dan after flush dan dibandingkan dengan desain yang dilakukan di lapangan. Selain itu, dilakukan juga prediksi peningkatan produksi setelah pengerjaan acidizing. Dari penelitian ini, tekanan penginjeksian tanpa merekahkan batuan didapatkan sebesar 435,123 psi. Laju alir injeksi tanpa merekahkan batuan adalah sebesar yang didapatkan adalah sebesar 0,05 BPM. Volume preflush, main treatment dan afterflush adalah berturut-turut sebesar 511,37 gallon, 1231,37 gallon dan 14132.72 gallon. Diperkirakan peningkatan produksi di sumur “M†ialah 284 BOPD.
W Well \\\"M\\\" field \\\"W\\\", had been produced since 17 April 1989. The flow rate on October 30, 1990 was 316 BFPD, 265 BOPD, with a 16.14% water cut. Then production dropped to only 201 BFP D, 147 BOP D with a 22% Water cut, on January 27, 1991. In order to remedy the formation damage that occurred in the \\\"M\\\" well, the matrix acidizing was carried out. Matrix Acidizing in well “M†was conducted on January 28, 1991 and the production increased to 291 BFPD, 222 BOPD with 23.71% water cut. The type of acid chosen for the matrix acidizing was chloric acid (HCl) with a concentration of 15%, because it suited the type of rock which is carbonate rock. In this study, the maximum pump pressure, maximum flow rate and volume required for the preflush, main flush, and after flush phases were recalculated and compared to the designs carried out in the field. In addition, it also predicted the increase in production after the acidizing work. From this study, the injection pressure without injecting the stone was 435.123 psi. The injectable flow rate without injections was the same as 0.05 BPM. Preflush, main treatment and afterflush volume consecutively are 511.37 gallons, 1231.37 galons and 14132.72 gallons. The estimated increase in production in the well “M†is 279 BOPD.