L Latar Belakang: Kehilangan gigi dapat mengurangi beberapa fungsi penting dalam rongga mulut, seperti mengganggu sistem mastikasi dan bicara, menyebabkan migrasi dan rotasi pada gigi yang masih ada serta dapat berpengaruh pada penampilan seseorang. Kehilangan gigi dapat diatasi dengan menggunakan gigi tiruan. Tujuan: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan penggunaan gigi tiruan pada masyarakat usia 17 - 65 tahun di RW.002 Kelurahan Tomang, Jakarta Barat. Metode: Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian observasional deskriptif dengan menggunakan metode cross-sectional. Hasil: Dari 11 pertanyaan yang telah dinyatakan lulus uji validitas dan reliabilitas didapatkan hasil berdasarkan kelompok usia yang memiliki tingkat pengetahuan penggunaan gigi tiruan yang paling tinggi berada pada kelompok usia dewasa akhir (36 – 45 tahun) yaitu sebanyak 23,9% dan yang paling rendah berada pada kelompok usia remaja akhir (17 – 25 tahun) yaitu sebanyak 1%. Berdasarkan kuantitasnya, responden laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan, sehingga pada laki-laki yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi tentang penggunaan gigi tiruan sebanyak 40 orang (41,6%) dan pada responden perempuan sebanyak 29 orang (30,2%). Responden dengan tingkat pendidikan akhir SD dan SMP memiliki pengetahuan penggunaan gigi tiruan tergolong sedang, dengan persentase masing-masing 1% dan 3,1% sedangkan responden dengan tingkat pendidikan akhir SMA dan Sarjana tergolong tinggi dengan persentase masing-masing 14,6% dan 55,2% Kesimpulan: Responden dengan kategori usia dewasa akhir, jenis kelamin perempuan dan tingkat pendidikan akhir sarjana memiliki pengetahuan yang lebih tinggi.