DETAIL KOLEKSI

Pengelolaan sanitasi melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usahauntuk mewujudkan kota yang berkelanjutan


Oleh : Andreas Suwito

Info Katalog

Pembimbing 3 : Andreas Suwito

Penerbit : FEB - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Dita Oki Berliyanti

Pembimbing 2 : Maria Ariesta Utha

Kata Kunci : Urban sanitation, sustainability, Public-Private Partnership, Depok City, Bogor City, government-pri

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_TS_MMJ_122012106010_Halaman-Judul.pdf 13
2. 2025_TS_MMJ_122012106010_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_TS_MMJ_122012106010_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_TS_MMJ_122012106010_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_TS_MMJ_122012106010_Lembar-Pengesahan.pdf 4
6. 2025_TS_MMJ_122012106010_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_TS_MMJ_122012106010_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_TS_MMJ_122012106010_Bab-1.pdf
9. 2025_TS_MMJ_122012106010_Bab-2.pdf
10. 2025_TS_MMJ_122012106010_Bab-3.pdf
11. 2025_TS_MMJ_122012106010_Bab-4.pdf
12. 2025_TS_MMJ_122012106010_Bab-5.pdf 7
13. 2025_TS_MMJ_122012106010_Daftar-Pustaka.pdf 4
14. 2025_TS_MMJ_122012106010_Lampiran.pdf

A Abstrakpembangunan sanitasi perkotaan yang layak dan berkelanjutan merupakan aspek fundamental dalam mewujudkan kota yang sehat, inklusif, dan tangguh. namun, keterbatasan fiskal daerah, kapasitas kelembagaan yang belum optimal, serta rendahnya pelibatan multipihak menjadi tantangan utama dalam penyediaan layanan sanitasi aman di kota depok dan kota bogor. skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (kpbu) dipandang sebagai alternatif strategis untuk menjembatani kesenjangan pendanaan dan meningkatkan efisiensi layanan sanitasi perkotaan. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tantangan pembangunan sanitasi perkotaan di kota depok dan kota bogor, mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi pelibatan sektor swasta melalui kpbu, serta merumuskan strategi pembangunan sanitasi perkotaan berkelanjutan dengan melibatkan pihak swasta. penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen terhadap informan dari pemerintah daerah, pelaku usaha, praktisi sanitasi, serta masyarakat. hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama meliputi lemahnya regulasi tarif, keterbatasan koordinasi antar lembaga, rendahnya kesadaran masyarakat, serta keterbatasan sistem layanan penyedotan lumpur tinja yang terintegrasi. faktor-faktor penting dalam pelibatan swasta antara lain kepastian hukum, skala ekonomi proyek, ketersediaan data teknis, serta kesiapan kelembagaan pemerintah daerah. penelitian ini merekomendasikan strategi penguatan regulasi dan perencanaan, pembentukan blud untuk pengelolaan sanitasi, penguatan kolaborasi multipihak, serta penyusunan skema kpbu yang menarik bagi swasta sebagai bagian dari upaya percepatan pencapaian target sanitasi aman dan berkelanjutan di kawasan perkotaankata kunci: sanitasi perkotaan, keberlanjutan, kpbu, kota depok, kota bogor, kerjasama pemerintah-swasta.

A Abstractsustainable and adequate urban sanitation development is a fundamental aspect in realizing healthy, inclusive, and resilient cities. however, local fiscal limitations, suboptimal institutional capacity, and the low involvement of multiple stakeholders pose significant challenges in providing safe sanitation services in depok city and bogor city. the public-private partnership (ppp) scheme is viewed as a strategic alternative to bridge financing gaps while improving the efficiency and quality of urban sanitation services. this study aims to analyze the challenges of urban sanitation development in depok and bogor, identify key factors influencing private sector involvement through ppp schemes, and formulate sustainable urban sanitation development strategies involving the private sector. the study employs a descriptive qualitative approach with data collection techniques including in-depth interviews, observations, and document studies with key informants from local governments, business actors, sanitation practitioners, and community representatives. the results indicate that the main challenges include weak tariff regulation, limited inter-agency coordination, low public awareness, and inadequate integrated fecal sludge management services. the key factors influencing private sector engagement include legal certainty, project economic scale, availability of technical data, and the readiness of local government institutions. this research recommends strengthening regulations and planning, establishing regional public service agencies (blud) for sanitation management, enhancing multi-stakeholder collaboration, and developing attractive ppp schemes for private partners as part of efforts to accelerate the achievement of safe and sustainable urban sanitation targets.keywords: urban sanitation, sustainability, public-private partnership, depok city, bogor city, government-private sector collaboration.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?