Analisis yuridis pemulihan dan rehabilitasi terhadap penyalahgunaan narkotika (studi putusan nomor 1678/pid.sus/2022/pn sby)
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Dian Adriawan Dg Tawang
Kata Kunci : Drug Abusers, Rehabilitation, Punishment.
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SHK_010002100201_Halaman-Judul.pdf | 10 | |
2. | 2025_SK_SHK_010002100201_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_SK_SHK_010002100201_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SHK_010002100201_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SHK_010002100201_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_SHK_010002100201_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_SHK_010002100201_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_SHK_010002100201_Bab-1.pdf | 19 | |
9. | 2025_SK_SHK_010002100201_Bab-2.pdf |
|
|
10. | 2025_SK_SHK_010002100201_Bab-3.pdf |
|
|
11. | 2025_SK_SHK_010002100201_Bab-4.pdf |
|
|
12. | 2025_SK_SHK_010002100201_Bab-5.pdf | 2 | |
13. | 2025_SK_SHK_010002100201_Daftar-Pustaka.pdf | 9 | |
14. | 2025_SK_SHK_010002100201_Lampiran.pdf |
|
R Rehabilitasi merupakan hak bagi para penyalahgunaan narkotika, namun dalam putusan nomor 1678/pid.sus/2022/pn sby terdakwa tidak mendapatkan haknya untuk diberikan rehabilitasi sebagai penyalahgunaan narkotika. permasalahan adalah: (1) bagaimana kategori terpidana narkotika yang wajib direhabilitasi dalam putusan nomor 1678/pid.sus/2022/pn sby menurut undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika? (2) bagaimana pengenaan tindakan rehabilitasi yang diberikan kepada terpidana narkotika dapat sesuai dengan tujuan pemidaan berdasarkan putusan nomor 1678/pid.sus/2022/pn sby? penelitian menggunakan metode normatif dengan sifat deskriptif. data yang digunakan adalah data sekunder dengan analisa data secara kualitatif pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan. penelitian ini menemukan bahwa terdakwa merupakan pengguna narkotika untuk diri sendiri yang secara hukum berhak direhabilitasi, bukan semata-mata dijatuhi pidana penjara. putusan hakim yang menjatuhkan pidana penjara tanpa mempertimbangkan rehabilitasi dianggap tidak sejalan dengan ketentuan pasal 127 ayat (2), pasal 54, pasal 55, dan pasal 103 uu narkotika serta surat edaran mahkamah agung nomor 4 tahun 2010. penelitian ini merekomendasikan pentingnya peran tim asesmen terpadu serta perlunya penguatan penerapan teori pemidanaan integratif dalam sistem peradilan pidana.
R Rehabilitation is a right for drug abusers, but in decision number 1678/pid.sus/2022/pn sby the defendant did not get his right to be given rehabilitation as a drug abuser. the problems are: (1) what is the category of drug convicts who are required to be rehabilitated in decision number 1678/pid.sus/2022/pn sby according to law number 35 of 2009 concerning narcotics? (2) how can the imposition of rehabilitation measures given to drug convicts be in accordance with the objectives of punishment based on decision number 1678/pid.sus/2022/pn sby? the study uses a normative method with a descriptive nature. the data used is secondary data with qualitative data analysis of data collection using literature studies. this study found that the defendant is a drug user for himself who is legally entitled to rehabilitation, not merely sentenced to imprisonment. the judge\\\'s decision to impose a prison sentence without considering rehabilitation is considered inconsistent with the provisions of article 127 paragraph (2), article 54, article 55, and article 103 of the narcotics law and supreme court circular letter number 4 of 2010. this study recommends the importance of the role of the integrated assessment team and the need to strengthen the application of integrative sentencing theory in the criminal justice system.