Analisis zonasi gerakan tanah menggunakan metode stories di daerah Gunung Gambir dan sekitarnya , Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat
G Gerakan tanah adalah suatu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan zonasi kerawanan gerakan tanah pada daerah Gunung Gambir dan sekitarnya , Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Untuk memperoleh peta zonasi kerawanan gerakan tanah diperlukan penggabungan dan pembobotan dari beberapa peta dengan menggunakan metode Storie. Peta yang akan digunakan adalaah Peta Soil, Peta Curah hujan, Peta Tataguna Lahan dan Peta kelerengan. Dengan mendapatkan data tersebut maka penelitian dapat dilaksanakan. Setelah melakukan penggabungan dan pembobotan nilai-nilai yang di dapat kemudian dikelompokan berdasarkan nilai yang tertera pada tabel indeks storie untuk pembuatan peta hasil akhir berupa Peta Zonasi kerawanan gerakan tanah. Hasil pengelompokan yang didapat berdasarkan tabel indeks storie berhasil membentuk dua zonasi yaitu : Zona Gerakantanah Waspada dan Zona Gerakantanah Rawan. Zona Gerakantanah Waspada ditandai dengan simbol yang berwarna kuning dengan luas penyebaran kurang lebih 60% dari luas daerah penelitian, dengan kelerengan agak curam sampai curam, yang tersusun dari soil podsol, dan penggunaan lahan pada zonasi tersebut untuk pemukiman, ladang , dan semak belukar. Sedangkan pada Zonasi Gerakantaah Rawan ditandai dengan warna merah, memiliki luas yang meliputi kurang lebih 40% dari luas daerah penelitian, dengan kelerengan curam sampai dengan sangat curam, yang tersusun oleh soil Litosol dan Podsol, penggunaan lahan pada zonasi tersebut untuk ladang dan pemukiman
L Land movement is a natural disaster that often occurs in Indonesia. This research was conducted to determine the zoning of soil movement vulnerability in the Mount Gambir and surrounding areas, Cianjur Regency, West Java Province. To obtain a zonation map of soil movement vulnerability, it is necessary to combine and weight several maps using the Storie method. The map to be used is the Soil Map, Rainfall Map, Land Use Map and Slope Map. By getting the data, the research can be carried out. After merging and weighting the values that can be then grouped based on the values listed in the storie index table for making maps the final result is a Zonation Map of soil movement vulnerability. The grouping results obtained based on the storie index table succeeded in forming two zoning, namely: The zone of vulnerability of high ground motion and the zoning of the susceptibility of ground motion is very high. The vulnerability zone of high ground movement is indicated by a yellow symbol with an area of spread of approximately 60% of the research area, with rather steep to steep slopes, which are composed of soil podsol, and land use in the zoning for settlements, fields, and shrubs . Whereas in Zoning the vulnerability of very high ground movements is marked in red, has an area that covers approximately 40% of the area of research, with steep slopes up to very steep, which are composed of Litosol and Podsol soil, land use in the zoning for fields and settlement