Pengaruh temperatur terhadap pembentukan kalsium titanat dengan bahan baku kalsit
B Berdasarkan PERMEN No. 5 Tahun 2017 tentang Peningkatan NilaiTambah Mineral Melalui Kegiatan Pengolahan dan Pemurnian Mineral Di DalamNegeri melampirkan batas minimum kadar produk yang dijadikan acuan dalamkegiatan pemurnian dan pengolahan mineral. Pada penelitian yang dilakukan diLIPI Bandung ini dilakukan pemurnian dan pengolahan kalsit untuk dapatdimanfaatkan sebagai bahan pembentuk absorber pada drone/UAV yangbermanfaat dalam industri pertambangan. Penelitian bertujuan untuk meliihatpengaruh temperatur pada hasil reaksi pembentukan kalsium titanat. Perlakuandiawali dengan dekomposisi kalsium karbonat (CaCO3) asal Sukabumi danpabrik Merck menjadi kalsium oksida (CaO) yang kemudian dicampur dengantitanium dioksida (TiO2) dan dijadikan perkusor dalam pembuatan kalsium titanat(CaTiO3). Pembentukan kalsium titanat dengan metode konvensional pemanasanelectric furnace pada suhu 800°C, 900°C, 1000°C, 1100°C, dan 1200°C dengankomposisi CaO dan TiO2 rasio mol 1:1.43. Selanjutnya dilakukan uji analisiskomposisi XRD dan XRF pada sampel CaO dan sampel pembentukan CaTiO3untuk melihat perubahan reaksi dan persen komposisi unsur. Uji kemampuanabsorbansi kalsium titanat diuji menggunakan Network Analyzer untuk melihatnilai Return Loss dengan range X-band (8.20 - 12.40GHz). Pembentukan CaOdari kedua sumber memiliki kadar Ca hingga 99.38%, perubahan berat sebesarrata-rata 4.5%. Pembentukan CaTiO3 terjadi pada 900°C-1000°C diobservasi dariXRD serta komposisi Ca dan Ti. Hasil uji Network Analyzer didapatkan nilaiabsorbansi tertinggi pada sampel Merck kalsinasi 1200°C yang dipanaskan 800°Cmemiliki range absorbansi hingga -12.6dB pada 12GHz, dan -11.5dB pada11.9GHz untuk sampel Sukabumi dikondisi yang sama. Pengaruh temperatur padapembentukan kalsium titanat dengan bahan baku kalsit.
B Based on PERMEN No.5 Year 2017 about Minerals Value Enhancement ThroughProcessing and Purification of Minerals in the Country, there needs to be amineral refining and processing held by commodities inside the country. In thisstudy conducted in LIPI Bandung a calcite processing and refining had been doneto synthesis calcium titanate that is beneficial for drone or Unmanned AerialVehicle radar system. The treatment was preceded by the decomposition of calcite(CaCO3) origin Sukabumi and Merck to be a calcium oxide (CaO), which thenmixed with titanium dioxide (TiO2) ratio 1:1.4. The mixture then heated usingconventional electrical furnace. Variation of temperatures of 800°C, 900°C,1000°C, 1100°C, and 1200°C. Next the samples undergone an analysis of XRDand XRF to observe the formation reaction of CaTiO3 as well as the compositionelements. Testing the absorbance ability of CaTiO3 using a Vector NetworkAnalyzer to see the Return Loss value within an X-band range (8.20-12.40GHz).The highest absorbance value obtained by Merck calcined sample which heated in800C temperature with Return Loss value of -12dB in 12GHz. The influence ofthe temperature on the formation of CaTiO3 produced an almost balancedproportion of Ca/Ti at heating temperature of 900C for both samples, Merck andSukabumi.