Perancangan museum seni dan budaya nusantara pada pusat kegiatanseni dan budaya di Jimbaran Bali dengan pendekatan arstiketur neo vernakular
P Pulau Bali terkenal dengan kebudayaan dan keseniannya. Konsep pariwisata budaya (cultural tourism) yang dikembangkan di Bali memberi semangat untuk menyelamatkan kebudayaan dari kepunahan. Meskipun kebudayaan senantiasa berkembang mengikuti zaman, namun terdapat keinginan untuk membangun sebuah wadah yang dapat menunjukkan dan mengedukasi identitas seni dan kebudayaan Indonesia dengan semangat mengkaji kembali nilai-nilai luhur dan kearifan arsitektur tradisional. Dari latar belakang tersebut, maka muncul sebuah gagasan untuk merancang sebuah kawasan pusat seni dan budaya di Jimbaran dengan Museum Seni dan Budaya Nusantara sebagai bangunan utama. Perancangan Museum Seni dan Budaya Nusantara pada Pusat Kegiatan Seni dan Budaya di Jimbaran, Bali ini menggunakan pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular dengan harapan dapat menerapkan kekentalan Arsitektur Tradisional Bali dan melestarikan unsur-kekentalan Arsitektur Tradisional Bali yang telah terbentuk oleh sebuah tradisi. Pendekatan ini digunakan agar rancangan Museum Seni dan Budaya Nusantara tetap dapat seiring dengan perkembangan teknologi serta arsitektur tanpa mengesampingkan nilai-nilai tradisi setempat baik secara fisik (bentuk, konstruksi) maupun non-fisik (konsep, filosofi, tata ruang).
B Bali island in Indonesia is known for its culture and art. The cultural tourism concept that develops in Bali is giving the spirit to save the culture from its extinction. Although the culture continues to evolve by the ages, but there’s a desire to build a space to show and educate people about Indonesia’s art and cultural identity with the zest of re-examining the noble values and traditional architectural wisdom. From that background, then emerged an idea to design a cultural and arts center in Jimbaran with Museum Seni dan Budaya Nusantara as the main building. The design of Museum Seni dan Budaya Nusantara at the Center of Art and Culture Activity is conducting Neo-Vernacular Architecture approach to apply the Traditional Balinese Architecture and preserving the elements of Traditional Balinese Architecture that has been formed by a tradition. This approach is used in Museum Seni dan Budaya Nusantara concept design to keep up with technological and architectural development without overriding the values on the physical (form, construction) and non-physical (concept, philosophy, spatial) of local traditions.