Perbaikan kualitas produk velg racing tl 1570 dengan metode design of experiment (doe) pada proses casting di PT. Uni Alloyindo Prima
P PT. Uni Alloyindo Prima merupakan perusahaan penghasil produk Alumunium Wheels Alloys atau yang biasa disebut velg racing yang digunakan pada kendaraan roda empat. Bahan baku yang digunakan adalah Alumunium Alloy dengan standar dan komposisi khusus. Produk yang diamati adalah Velg Raacing TL-1570 dan proses yang diamati adalah proses casting. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui penyebab cacat dominan yang terjadi pada produk TL-1570 dan mengurangi terjadinya tingkat cacat pada produk. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Metode Analytic Hierarchy Proses (AHP) dan Design Of Experiment (DOE) untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi tingkat kecacatan produk Velg TL-1570. Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa menggunakan diagram pareto, diketahui bahwa jenis cacat yang paling dominan adalah pin hole atau kebocoran pada permukaan velg dengan persentase cacat sebesar 61,2% atau sebanyak 418 pcs. Faktor penyebab cacat pin hole dianalisa menggunakan metode Analytic Hierarchy Proses (AHP) dan diketahui tiga faktor yang paling berpengaruh dalam menyebabkan cacat pin hole adalah suhu, waktu, dan tekanan. Nilai bobot alternatif yang didapat setelah dilakukan perankingan diurut dari nilai terbesar adalah 0,42 untuk waktu, lalu 0,23 untuk suhu dan 0,14 untuk tekanan. Dari hasil perhitungan menggunakan metode AHP kemudian dijadikan dasar untuk melakukan perancangan eksperimen 23. Perancangan eksperimen yang dilakukan adalah bertujuan untuk mencari angka optimum dari masing-masing faktor yaitu suhu, waktu, dan tekanan yang digunakan pada saat proses casting dan juga mengetahui keterkaitan antar faktor. Perancangan ditentukan dengan menggunakan 3 faktor yaitu suhu, waktu, dan tekanan. Kemudian untuk level ditentukan menggunakan 2 level untuk masing- masing faktor yaitu level 6500C dan 7000C untuk suhu, 9 menit dan 12 menit untuk waktu, dan 15 psi dan 17 psi untuk tekanan. Dari percobaan yang dilakukan sebanyak 16 kali, didapatkan hasil bahwa jumlah cacat minimum terjadi pada saat kondisi dari masing-masing faktor berada pada suhu 7000 dengan waktu 9 menit dan tekanan sebesar 17psi.
P PT. Uni Alloyindo Prima is a company producing Wheels Alloys Aluminum products or commonly called racing wheels used in four-wheeled vehicles. The raw materials used are Aluminum Alloy with standard and special composition. The observed product is Velg Raacing TL-1570 and the process observed is the casting process. The purpose of this study was to determine the causes of the dominant defects that occurred in TL-1570 products and to reduce the occurrence of defects in the product. The study was conducted using Analytic Hierarchy Process (AHP) and Design Of Experiment (DOE) method to improve quality and reduce the defect level of Velg TL-1570 product. Based on the results of observation and analysis using pareto diagram, it is known that the most dominant type of defect is pin hole or leakage on the surface of alloy wheels with a percentage of defects of 61.2% or as much as 418 pcs. Factors causing pin hole defects were analyzed using Analytic Hierarchy Process (AHP) method and three most influential factors in causing pin hole defect were temperature, time, and pressure. The value of the alternative weights obtained after the ranking of the largest values ​​is 0.42 for the time, then 0.23 for the temperature and 0.14 for the pressure. From the calculation using AHP method then used as the basis for doing the experimental design 23. The experimental design is aimed to find the optimum number of each factor that is temperature, time, and pressure used in the casting process and also know the interrelationship between factors. Design is determined by using 3 factors namely temperature, time, and pressure. Then for the level determined using 2 levels for each factor that is the level of 6500C and 7000C for temperature, 9 minutes and 12 minutes for time, and 15 psi and 17 psi for pressure. From the experiment conducted 16 times, it was found that the minimum defect occurred when the condition of each factor was at 7000 with 9 minutes and the pressure was 17psi.