P Prevalensi karies di Indonesia cukup tinggi yaitu berkisar 60-80% dari populasi. Streptococcus mutans adalah bakteri penyebab utama terjadinya karies gigi. Biofilm oleh bakteri Streptococcus mutans merupakan awal dari terbentuknya karies. Ekstrak kulit buah manggis (Garcinia mangostana Linn) diketahui mempunyai sifat sebagai antibakteri, antitumor, antikanker, dan antioksidan yang kuat. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui efek antibiofilm ekstrak kulit buah manggis terhadap biofilm S. mutans secara in vitro. Kultur dari S. mutans ATCC 3198 didistribusikan ke dalam well-plate ketika optical density mencapai 0,3 (1x107 CFU/mL). Pengencerkan awal ekstrak kulit buah manggis dengan DMSO 10% lalu pengeceran berkala dengan BHI broth sehingga terbentuk ekstrak dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12,5% dan 6,25% lalu didistribusikan ke dalam 96-well-flat-bottom microplate. Penelitian ini dilakukan pada empat masa inkubasi yaitu 1 jam, 3 jam, 6 jam, dan 24 jam. Jumlah biofilm dihitung dari jumlah ekstraksi kristal ungu yang berada dalam microplate dengan menambahkan etanol 96% dan absorban dihitung pada gelombang 600 nm dengan microplate reader. Terdapat adanya penurunan optical density dari biofilm setelah diberikan ekstrak kulit buah manggis. Dari hasil penelitian terlihat bahwa konsentrasi ekstrak kulit buah manggis yang terbaik dalam menghambat biofilm S. mutans adalah pada konsentrasi 100% dengan masa inkubasi 6 jam. Hasil uji one way Anova dan uji Post Hoc LSD menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan (p < 0,05) pada beberapa konsentrasi dan masa inkubasi. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak kulit buah manggis memiliki efek antibiofilm terhadap biofilm S. mutans dan dapat berguna sebagai bahan aktif obat yang dapat membunuh kuman S. mutans dan mencegah karies.