Pengeringan cabai dengan menggunakan kolektor sinar matahari parabolik
F Fenomena yang terjadi pada kebanyakan masyarakat pedesaan melakukan pengeringan biji-bijian hasil pertanian dengan menggunakan energi dari sinar matahari yang dihamparkan di halaman atau penjemuran. Pengeringan dengan cara penjemuran mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah mudah terkontaminasi, sukar dikontrol, memerlukan tempat yang lugs, dan memerlukan waktu yang lama. Semakin berkembangnya zaman, telah ditemukannya suatu alat pengering konvensional berupa kolektor sinar matahari parabolik yang telah dibuat dan dirancang oleh Steven Fristanto dan kawan-kawan. Udara yang dialirkan oleh kompresor akan dialirkan menuju pipa penyerap pada kolektor sinar matahari parabolik lalu dialirkan menuju ruang pengering.Pada tugas akhir ini, dibahas proses pengujian debit aliran 30 liter per menit (LPM) non resirkulasi dan debit aliran 50 liter per menit (LPM) non resirkulasi. Didalam pengujian tersebut akan dilihat suatu perbedaan effesiensi pengeringan, perbedaan temperatur yang dihasilkan, dan perbedaan pada selisih berat sampel. Tidak lupa juga dilakukan pengujian pada proses Resirkulasi dan non Resirkulasi agar dapat dilihat perbandingan antara effesiensi pengeringan, temperatur udara, dan selisih berat sampel.Dari pengujian dan analisa yang telah dilakukan, pada aliran 30 liter per menit (LPM) non resirkulasi mendapatkan temperatur udara mencapai 38 °C dan effisiensi pengeringan mencapai 10,11%, dan pada aliran 50 liter per menit (LPM) non resirkulasi mendapatkan temperatur udara mencapai 36 °C dan effesiensi pengeringan mencapai 11,17%, pada pengujian aliran 30 liter per menit (LPM) resirkulasi mendapatkan temperatur udara mencapai 55 C dan effesiensi pengeringan mencapai 12,51%
T The phenomenon that occurs in many rural communities do drying grain crops using the energy from sunlight. Drying process has several weaknesses, which are easily contaminated, difficult to control, requiring a large place, and require a long time. The development of the times, it has been discovery of a conventional dryer parabolic trouh solar collector have been made and designed by Steven Fristanto and friends. The air delivered by the compressor will be supplied to the absorber pipe in sunlight parabolic collector then flowed into the drying chamber. This thesis discussed about the process of testing the air flow rate of 30 LPM non recirculation and air flow rate of 50 LPM non recirculation. The result can be seen that the difference beetwen drying effesiensi, temperature, weight of the sample. Not forgetting also conducted tests of the rescirculation process and non recirculation process, it can be seen that the ratio between drying efficiency, air outlet temperature, and the difference in weight of the sample. From the testing and analysis, it can be showed that 30 LPM air flow of non recirculation process get the air temperature is 38 C and drying efficiency is 10.11%, and the 50 LPM air flow non-recirculating process can get the air outlet temperature is 36 C and effesiensi of drying is 11, 17%, at 30 LPM air flow testing of recirculation process get the air outlet temperature is 55 C and drying effeciency is 12.51%