Identifikasi kendala sistem informasi manajemen pada sistem pengadaan kontraktor di DKI Jakarta
S Sistem Informasi Manajemen memegang peranan penting dalam persaingan industri konstruksi, terutama dalam proses tender dengan menggunakan sistem pengadaan secara elektronik (e-Procurement). Namun dalam penerapannya Sistem Informasi Manajemen pada sistem pengadaan beberapa kontraktor di DKI Jakarta masih terdapat kendala yang timbul. Dari penelitian F Kaming dan Kristanto Kurniawan (2012), mengenai komparasi pengadaan barang/jasa pemerintah secara elektronik dan konvensional yang dilakukan dilingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bantul, Fitria Hedyanti (2012) mengenai Upaya Mengatasi Hambatan Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa Pada Proses Pengadaan Secara Elektronik (e-Procurement), Nurisra (2011) mengenai Identifikasi Kendala Penerapan e-Procurement Pada Pengadaan Jasa Konstruksi Di Banda Aceh, Anik Pujiati (2010) mengenai Analisa Penerapan e-Procurement Pada Pemerintah Daerah Tingkat II, belum dibahas kendala tentang e-procurement pada sistem pengadaan kontraktor yang ada di DKI Jakarta secara umum. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk mencari faktor – faktor yang paling menjadi kendala dalam penerapan Sistem Informasi Manajemen pada pengadaan kontraktor di DKI Jakarta. Faktor – faktor kendala ditinjau berdasarkan komponen Sistem Informasi Manajemen yaitu Aspek Prosedur Hukum, Kondisi infrastruktur dan pengaturan sistem, Kemampuan Teknologi, Tingkat kemampuan sumber daya manusia, Sosialisasi, dan Unsur-unsur lain yang menjadi kendala e-Procurement. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan pendekatan penelitian yang dilakukan dengan menyebarkan kuesioner untuk memperoleh data primer dari kontraktor dan pengolahan data primer diolah dengan analisa statistik menggunakan SPSS 22. Dari studi ini didapat faktor kendala yang paling berpengaruh adalah petunjuk pelaksanaan pelelangan secara e-procurement,lemahnya perlindungan sistem yang memungkinkan terjadinya integritas dan keaslian data waktunya, lemahnya teknologi menghadapi virus dan hacker, kurangnya sumber daya yang memiliki pengalaman memadai, kurangnya pelatihan pelaksanaan e-procurement bagi penyedia jasa, serta kurangnya peran aktif masyarakat luas dalam pengawasan pelaksanaan pengadaan barang/jasa.
T The Management Information System is very important in construction industry, especially intender, using e-Procurement. However, there are constraints in implementing Management Information System on The Construction Companies in Jakarta. Of research F Kaming and Kristanto Kurniawan (2012), concerning the comparison of procurement of goods / services of electronic government and conventional conducted within the Department of Public Works Bantul,Fitria Hedyanti (2012) on Efforts to Overcome Barriers to Service Provider and User Services Electronic Procurement Process (e-procurement), Nurisra (2011) Identification of constraints Implementation of e-Procurement Procurement in Construction in Banda Aceh, Anik Pujiati (2010) on the analysis of e-Procurement in local governments, has not discussed the constraints of e-procurement in the contractor procurement system in Jakarta in general. Therefore, the purpose of this research is to find the most factors of constraints in implementing The Management Information System in Jakarta Contruction Companies. The targets of factors are based on the components of Management Information System, which are Law Procedure Aspect, Infrastructure Condition and Regulation System, Technology Capability, Human Resources, socialization to allrelevant parties, and other factors which become e-Procurement constraints. The methods are using quantitative research with oncoming research, such as spread the questionaire to get primer data from contractors and the data got processed by using SPSS 22. From this study, the most constraints factors is the guidance auction in e-procurement be regarded as complex things. Such as the weakness of Protection System enable the occurs of integrity in authenticity time data, the weakness of technology in confronting the hacker and virus. The lack of experienced humanresources and e-procurement implementation training to provider service, also the lack of role in supervision, implementation and procurement goods or service.