U Underpricing merupakan fenomena umum yang sering dijumpai pada setiap pasar modal dan telah dibuktikan oleh peneliti di banyak Negara. Dalam penelitian ini diteliti analisis pengaruh pemilihan metode akuntansi terhadap tingkat underpricing saham perdana pada perusahaan non keuangan. Data penelitian yang diperoleh sebanyak 40 perusahaan non keuangan yang telah diseleksi menggunakan purposive sampling method. Periode penelitian yang diambil adalah tahun 2002-2009. Metode akuntansi yang akan diteliti adalah sesuai dengan yang sudah diteliti oleh Arius dan Dwimulyani (2006), yaitu metode akuntansi untuk penilaian persediaan dan metode akuntansi penyusutan aktiva tetap. Adapun variabel lain yang termasuk dalam penelitian ini adalah sinyal kepemilikan, reputasi underwriter, reputasi auditor, umur perusahaan dan ROE. Hipotesis yang diajukan diuji menggunakan uji beda rata-rata dan regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan yang menggunakan metode penyusutan garis lurus akan menghasilkan tingkat underpricing yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan penyusutan saldo menurun. Namun peneliti tidak berhasil membuktikan bahwa perusahaan yang menggunakan metode akuntansi persediaan FIFO akan menghasilkan tingkat uderpricing yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang menggunakan penelitian persediaan rata-rata (weight average method). Untuk pengujian regresi didapatkan hasil terdapat pengaruh reputasi underwriter terhadap tingkat underpricing saham perdana.