Desain stimulasi nitrogen lifting pada non-artesian Geothermal Well di sumur KRZ lapangan DNL
L Lapangan DNL terletak sekitar 60 km di sebelah selatan kota Menado, Provinsi Sulawesi Utara. Lapangan DNL mempunyai reservoir dominasi air dengan temperatur tinggi, berkisar 225 – 300 °C. Sumur KRZ merupakan sumur reinjeksi yang akan diubah menjadi sumur produksi dengan permeabilitas sebesar 1100 – 1500 md dan Injectivity Index (II) sebesar 522.84 lpm/ksc. Dari data shut-in terakhir diketahui bahwa sumur KRZ tidak dapat melakukan discharge secara alami karena adanya water level setinggi 2500 meter. Dengan menggunakan software SWELFLO diketahui bahwa sumur KRZ memiliki potensi sebagai sumur produksi. Hal selanjutnya yang dilakukan adalah tes prediski discharge sumur menggunakan metode AF/AC. Sumur KRZ memiliki hasil AF/AC sebesar 0.00010672, sedangkan agar sumur dapat melakukan discharge secara alami dibutuhkan hasil AF/AC sebesar 0.7 – 0.85. Agar sumur KRZ dapat melakukan discharge secara alami maka dilakukan skenario stimulasi yang akan digunakan. Skenario stimulasi pertama yang digunakan adalah air compression. Setelah dilakukan stimulasi air compression, sumur KRZ tetap tidak dapat melakukan discharge secara alami karena hasil rasio AF/AC sebesar 0.00010672. Opsi skenario stimulasi sumur selanjutnya adalah well to well. Stimulasi ini tidak dapat digunakan karena tidak terdapat sumur yang sudah melakukan discharge (sender well) pada satu cluster yang sama dengan sumur KRZ. Skenario stimulasi sumur terakhir yang akan dilakukan adalah nitrogen lifting.Stimulasi nitrogen lifting dilakukan pada sumur KRZ dengan menginjeksi gas nitrogen pada tiga titik injeksi (lifting point), yaitu pada kedalaman 1800 m, 2500 m, dan 2600 m. Titik ini dipilih karena mempunyai temperatur yang tinggi sehingga membantu fluida melakukan flashing. Estimasi kebutuhan volume gas nitrogen dilakukan menggunakan software NitLift yang dikembangkan oleh penulis dengan tiga skenario lifting point. Skenario terbaik menunjukkan lifting point kedalaman 2600 m yang membutuhkan 1055 galon gas nitrogen dan harga yang dibutuhkan sebesar $5750. Skenario ini membutuhkan biaya paling kecil dibandingkan dengan lifting point yang lain.
D DNL field is located approximately 60 km to the south of the city of Manado, North Sulawesi province. DNL field has water dominance reservoirs with high temperatures ranging from 225 - 300 °C. KRZ well is reinjection well that will be converted into a production well, with permeability ranging from 1100 - 1500 md and II (Injectivity Index) 522.84 lpm/ksc. It is known from the last shut-in data, KRZ well can not naturally discharge due to the water level as height as 2500 meters.By using SWELFLO software, it is known that the KRZ well has the potential as production well. The next thing to do is test the well discharge prediction using AF/AC method. KRZ well have the results of AF/AC ratio by 0.00010672, whereas that well can naturally discharge required results of AF/AC between 0.7 - 0.85. To be able to naturally discharge, KRZ well needs stimulation scenarios. First stimulation scenario used is air compression. Result after using air compression stimulation, KRZ well still can not naturally discharge due to the result of AF/AC ratio 0.00010672. Scenarios for subsequent well stimulation is well to well. This stimulation can not be used because there are no discharge well (sender well) in the same cluster with KRZ well. Last well stimulation scenario is nitrogen lifting.Nitrogen lifting stimulation performed on KRZ well by injecting nitrogen gas at the three-point injection (lifting point) at a depth of 1800, 2500 and 2600 meters. These lifting points are chosen because they have high temperature to help the fluid go to flashing phase. Estimation of the nitrogen gas volume needed with these three lifting points scenarios done by using software called NitLift developed by the author. The best scenario shows the lifting point depth of 2600 meters, requires 1055 gallons of nitrogen gas and the price of $ 5750, because of the smallest cost compared to the other point lifting.