Memperdagangkan pengaruh untuk mendapatkan dana tambahan pembangunan infrastruktur di kabupaten kolaka timur (studi putusan nomor 68/pid.sus-tpk/2022/pn.jkt.pst.)
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Maria Silvya Elisabeth Wangga
Kata Kunci : Criminal Act of Corruption, Criminal Act of Bribery, Criminal Act of Trading in Influence, UNCAC, An
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_SK_SHK_010002100363_Halaman-Judul.pdf | 11 | |
2. | 2025_SK_SHK_010002100363_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_SK_SHK_010002100363_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_SK_SHK_010002100363_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_SK_SHK_010002100363_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_SK_SHK_010002100363_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_SK_SHK_010002100363_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_SK_SHK_010002100363_Bab-1.pdf | 20 | |
9. | 2025_SK_SHK_010002100363_Bab-2.pdf |
|
|
10. | 2025_SK_SHK_010002100363_Bab-3.pdf |
|
|
11. | 2025_SK_SHK_010002100363_Bab-4.pdf |
|
|
12. | 2025_SK_SHK_010002100363_Bab-5.pdf | 3 | |
13. | 2025_SK_SHK_010002100363_Daftar-Pustaka.pdf | 3 | |
14. | 2025_SK_SHK_010002100363_Lampiran.pdf |
|
P Perdagangan pengaruh (trading in influence) merupakan bentuk tindak pidana korupsi yang semakin marak terjadi, terutama dalam relasi antara pejabat publik dan pihak swasta yang ingin memperoleh keuntungan melalui jalur kekuasaan informal. meskipun telah diratifikasi melalui undang-undang nomor 7 tahun 2006, praktik ini belum secara eksplisit diatur dalam sistem hukum nasional indonesia, sehingga menimbulkan kekosongan hukum. penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbuatan terdakwa dalam putusan nomor 68/pid.sus-tpk/2022/pn.jkt.pst., apakah lebih tepat dikualifikasikan sebagai tindak pidana suap atau perdagangan pengaruh, serta menganalisis perbedaan antara keduanya dalam perspektif uu tipikor dan uncac. penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis normatif dengan teknik analisis kualitatif. data dikumpulkan melalui studi kepustakaan serta wawancara dengan ahli hukum pidana. hasil penelitian menunjukkan bahwa perbuatan terdakwa, yang memberikan sejumlah uang kepada pejabat kemendagri guna mempengaruhi keputusan terkait pinjaman daerah, lebih tepat digolongkan sebagai tindak pidana perdagangan pengaruh berdasarkan pasal 18 uncac. namun karena ketiadaan pengaturan spesifik dalam hukum nasional, majelis hakim tetap mengkualifikasikannya sebagai tindak pidana suap. penelitian ini menyimpulkan bahwa urgensi pembaruan hukum diperlukan untuk memasukkan delik perdagangan pengaruh secara eksplisit dalam uu tipikor, demi menciptakan kepastian hukum dan efektivitas pemberantasan korupsi yang lebih komprehensif di indonesia.
T Trading in influence constitutes a form of corruption that has become increasingly prevalent, particularly in the interactions between public officials and private actors seeking to gain advantages through informal channels of power. although indonesia has ratified the united nations convention against corruption (uncac) through law number 7 of 2006, this offense has yet to be explicitly regulated within the indonesian national legal framework, thereby resulting in a normative gap. this study aims to examine the actions of the defendant in court decision number 68/pid.sus-tpk/2022/pn.jkt.pst., assessing whether such conduct is more appropriately classified as an act of bribery or trading in influence, while also analyzing the conceptual and legal distinctions between the two under the anti-corruption law (uu tipikor) and the uncac. employing a normative juridical approach and qualitative analysis techniques, data in this research were obtained through literature review and interviews with criminal law experts. the findings reveal that the defendant’s act of providing a sum of money to officials at the ministry of home affairs with the aim of influencing decisions related to regional loan approvals is more appropriately categorized as trading in influence pursuant to article 18 of the uncac. however, due to the absence of specific legal provisions governing this offense in indonesian law, the panel of judges classified the act as bribery. this study concludes that there is a pressing need for legal reform to explicitly incorporate the offense of trading in influence into the anti-corruption law, in order to ensure legal certainty and to enhance the comprehensiveness and effectiveness of corruption eradication efforts in indonesia.