DETAIL KOLEKSI

Pengaturan double track system terhadap anak pelaku tindak pidana pengeroyokan dalam putusan no. 3/pid.sus-anak/2023/pn jkt.pst


Oleh : Mutiara Azzahra

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Azmi Syahputra

Kata Kunci : Double Track System, Children in Conflict with the Law, Juvenile Criminal Justice, Assault, Child Pr

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002100290_Halaman-Judul.pdf 9
2. _SK_SHK_010002100290_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. _SK_SHK_010002100290_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002100290_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf
5. 2025_SK_SHK_010002100290_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK__010002100290_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK__010002100290_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf
8. 2025_SK_SHK_010002100290_Bab-1.pdf 19
9. 2025_SK_SHK_010002100290_Bab-2.pdf 9
10. 2025_SK_SHK_010002100290_Bab-3.pdf 5
11. 2025_SK_SHK_010002100290_Bab-4.pdf 12
12. 2025_SK_SHK_010002100290_Bab-5.pdf 2
13. 2025_SK_SHK_010002100290_Daftar-Pustaka.pdf 6
14. 2025_SK_SHK_010002100290_Lampiran.pdf 22

T Tindak pidana yang melibatkan anak sebagai pelaku membutuhkan pendekatan yang berbeda dari sistem pemidanaan orang dewasa. sistem peradilan pidana anak di indonesia mengakomodasi hal ini melalui konsep double track system, yakni sistem pemidanaan yang memungkinkan hakim menjatuhkan pidana dan/atau tindakan terhadap anak pelaku tindak pidana. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaturan dan penerapan double track system dalam putusan no. 3/pid.sus-anak/2023/pn jkt.pst, khususnya dalam kaitannya dengan prinsip kepentingan terbaik bagi anak. metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan pendekatan studi kasus. teknik analisis yang digunakan bersifat deskriptif-kualitatif, dengan penarikan kesimpulan secara deduktif. penelitian ini menemukan bahwa dalam putusan tersebut, hakim menjatuhkan pidana penjara terhadap pelaku anak tanpa disertai dengan sanksi tindakan, yang semestinya menjadi bagian dari implementasi double track system sebagaimana diatur dalam uu no. 11 tahun 2012 tentang sistem peradilan pidana anak (uu-sppa). tidak adanya unsur tindakan dalam putusan tersebut menunjukkan bahwa prinsip perlindungan anak belum sepenuhnya diakomodasi. penjatuhan pidana penjara semata berpotensi mengabaikan kebutuhan rehabilitatif dan resosialisasi anak sebagai pelaku tindak pidana.

C Criminal acts involving children as perpetrators require a different approach from the adult criminal justice system. indonesia’s juvenile justice system accommodates this need through the concept of a double track system, which allows judges to impose criminal sanctions and/or rehabilitative measures on juvenile offenders. this study aims to analyze the regulation and implementation of the double track system in decision no. 3/pid.sus-anak/2023/pn jkt.pst, particularly in relation to the best interests of the child principle. the research method used is normative juridical with a case study approach. the analysis technique is descriptive-qualitative, with conclusions drawn deductively. the study finds that in the aforementioned decision, the judge imposed a prison sentence on the juvenile offender without accompanying it with rehabilitative measures, which should be an essential part of implementing the double track system as stipulated in law no. 11 of 2012 concerning the juvenile criminal justice system (uu-sppa). the absence of rehabilitative measures in the ruling indicates that the principle of child protection has not been fully accommodated. imposing imprisonment alone risks neglecting the rehabilitative and resocialization needs of children who commit criminal acts.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?