Pendekatan house of risk dalam menetukan faktor resiko pembangunan proyek proton beam pertama di indonesia lokasi rspad gatot soebroto
Subyek : Project management--Case studies;Production scheduling
Penerbit : FTSP - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Endah Kurniyaningrum
Kata Kunci : Risiko Keterlambatan, House of Risk, House of Delay, Pembangungan Gedung Proton Beam
Status Posting : Published
Status : Lengkap
No. | Nama File | Hal. | Link |
---|---|---|---|
1. | 2025_TS_MTS_151012300009_Halaman-Judul.pdf | 10 | |
2. | 2025_TS_MTS_151012300009_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
3. | 2025_TS_MTS_151012300009_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
4. | 2025_TS_MTS_151012300009_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
5. | 2025_TS_MTS_151012300009_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
6. | 2025_TS_MTS_151012300009_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
7. | 2025_TS_MTS_151012300009_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
8. | 2025_TS_MTS_151012300009_Bab-1.pdf | 4 | |
9. | 2025_TS_MTS_151012300009_Bab-2.pdf | 20 |
|
10. | 2025_TS_MTS_151012300009_Bab-3.pdf | 7 |
|
11. | 2025_TS_MTS_151012300009_Bab-4.pdf | 37 |
|
12. | 2025_TS_MTS_151012300009_Bab-5.pdf | 2 | |
13. | 2025_TS_MTS_151012300009_Daftar-Pustaka.pdf | 4 | |
14. | 2025_TS_MTS_151012300009_Lampiran.pdf | 15 |
|
K Keterlambatan dalam penyelesaian proyek dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, menurunkan performa kontraktor terhadap owner, dan mengurangi efisiensi operasional. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan pada proyek pembangunan Gedung Proton Beam di RSPAD Gatot Soebroto dengan tujuan mengidentifikasi penyebab utama dan mengusulkan strategi mitigasi.Pendekatan pada penelitian ini menggunakan metode campuran, menggabungkan wawancara kualitatif dan survei kuantitatif dengan pemangku kepentingan proyek, termasuk konsultan perencana, manajemen konstruksi, kontraktor dan pihak-pihak lain yang terlibat pada pembangunan. Analisa pada penelitian ini menggunakan kombinasi antara metode House of Risk dengan metode House of Delay melalui Forum Group Discussion. Variabel penelitian meliputi sumber daya manusia, material, peralatan, administrasi kontrak, perencanaan proyek, kondisi lapangan, owner, kontraktor, eksternal dan administrasi umum . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan tidak sesuai dengan regulasi, perubahan desain dan kompetensi dan kurangnya sdm pada manajemen konstruksi dan konsultan perencana merupakan penyebab utama keterlambatan proyek. Berdasarkan analisis faktor keterlambatan diperoleh peringkat agen keterlambatan yang paling besar dengan aksi mitigasi yang meliputi membuat checklist komprehensif semua persyaratan regulasi yang relevan dan digunakan selama proses perencanaan, memastikan desain awal telah diselaraskan dengan regulasi yang berlaku Keterlambatan dalam penyelesaian proyek dapat menyebabkan kerugian finansial yang signifikan, menurunkan performa kontraktor terhadap owner, dan mengurangi efisiensi operasional. Penelitian ini menganalisis faktor-faktor penyebab keterlambatan pelaksanaan pada proyek pembangunan Gedung Proton Beam di RSPAD Gatot Soebroto dengan tujuan mengidentifikasi penyebab utama dan mengusulkan strategi mitigasi.Pendekatan pada penelitian ini menggunakan metode campuran, menggabungkan wawancara kualitatif dan survei kuantitatif dengan pemangku kepentingan proyek, termasuk konsultan perencana, manajemen konstruksi, kontraktor dan pihak-pihak lain yang terlibat pada pembangunan. Analisa pada penelitian ini menggunakan kombinasi antara metode House of Risk dengan metode House of Delay melalui Forum Group Discussion. Variabel penelitian meliputi sumber daya manusia, material, peralatan, administrasi kontrak, perencanaan proyek, kondisi lapangan, owner, kontraktor, eksternal dan administrasi umum . Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perencanaan tidak sesuai dengan regulasi, perubahan desain dan kompetensi dan kurangnya sdm pada manajemen konstruksi dan konsultan perencana merupakan penyebab utama keterlambatan proyek. Berdasarkan analisis faktor keterlambatan diperoleh peringkat agen keterlambatan yang paling besar dengan aksi mitigasi yang meliputi membuat checklist komprehensif semua persyaratan regulasi yang relevan dan digunakan selama proses perencanaan, memastikan desain awal telah diselaraskan dengan regulasi yang berlaku dan membuat rencana kontigensi dalam mengatasi potensi kekurangan SDM. membuat rencana kontigensi dalam mengatasi potensi kekurangan SDM.
D Delays in project completion can lead to significant financial losses, reduce the contractor\\\'s performance in the eyes of the owner, and decrease operational efficiency. This study analyzes the factors causing delays in the implementation of the Proton Beam Building construction project at RSPAD Gatot Soebroto, aiming to identify the main causes and propose mitigation strategies.The approach in this research uses a mixed-methods strategy, combining qualitative interviews and quantitative surveys with project stakeholders, including planning consultants, construction management, contractors, and other parties involved in the construction. The analysis in this study employs a combination of the House of Risk and House of Delay methods through a Focus Group Discussion.Research variables include human resources, materials, equipment, contract administration, project planning, field conditions, the owner, the contractor, external factors, and general administration. The results of the study indicate that planning inconsistencies with regulations, design changes, and the lack of competent human resources in construction management and planning consultancy are the primary causes of project delays. Based on the delay factor analysis, the highest-ranking delay agents were identified, with mitigation actions including creating a comprehensive checklist of all relevant regulatory requirements to be used during the planning process, ensuring the initial design aligns with applicable regulations, and developing contingency plans to address potential human resource shortages.