M Meningkatnya kasus pembatalan konser secara sepihak oleh promotor, seringkali merugikan konsumen baik secara material maupun psikologis. salah satu kasus yang dijadikan fokus adalah pembatalan konser bring me the horizon (bmth) pada 10 november 2023 di jakarta oleh promotor ravel entertainment, yang memicu kericuhan akibat kurangnya informasi dan transparansi. permasalahan utama dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaturan hukum terhadap konsumen yang dirugikan akibat pembatalan konser secara sepihak. metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normative, penelitian bersifat deskriptif, yang mengkaji peraturan perundang-undangan, khususnya undang-undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen, serta data primer berupa wawancara dan dokumentasi. analisis data dilakukan secara kualitatif. penarikan kesimpulan dilakukan secara deduktif. hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun terdapat pengaturan hukum mengenai hak atas informasi, implementasinya masih lemah. penyelenggara lalai dalam memberikan informasi dan prosedur pengembalian dana yang memadai. dalam kasus bmth, meskipun refund dilakukan, proses komunikasi yang lambat dan informasi yang tidak memadai menyebabkan kerugian dan hilangnya kepercayaan publik. penelitian ini menyimpulkan bahwa perlu adanya penguatan regulasi, peningkatan kepatuhan penyelenggara terhadap prinsip perlindungan konsumen, serta pengawasan lebih ketat dari pemerintah guna menjamin hak-hak konsumen terlindungi secara efektif.