Pelanggaran prinsip inviolabilitas dalam kasus serangan militer israel terhadap misi diplomatik iran di damaskus tahun 2024
Penerbit : FH - Usakti
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2025
Pembimbing 1 : Jun Justinar
Kata Kunci : Inviolability; Consulate; Premises
Status Posting : Published
Status : Lengkap
| No. | Nama File | Hal. | Link |
|---|---|---|---|
| 1. | 2025_SK_SHK_010002000487_Halaman-Judul.pdf | ||
| 2. | 2025_SK_SHK_010002000487_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf | 1 | |
| 3. | 2025_SK_SHK_010002000487_Surat-Hasil-Similaritas.pdf | 1 | |
| 4. | 2025_SK_SHK_010002000487_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf | 1 | |
| 5. | 2025_SK_SHK_010002000487_Lembar-Pengesahan.pdf | 1 | |
| 6. | 2025_SK_SHK_010002000487_Pernyataan-Orisinalitas.pdf | 1 | |
| 7. | 2025_SK_SHK_010002000487_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf | 1 | |
| 8. | 2025_SK_SHK_010002000487_Bab-1.pdf | ||
| 9. | 2025_SK_SHK_010002000487_Bab-2.pdf |
|
|
| 10. | 2025_SK_SHK_010002000487_Bab-3.pdf |
|
|
| 11. | 2025_SK_SHK_010002000487_Bab-4.pdf |
|
|
| 12. | 2025_SK_SHK_010002000487_Bab-5.pdf | ||
| 13. | 2025_SK_SHK_010002000487_Daftar-Pustaka.pdf | ||
| 14. | 2025_SK_SHK_010002000487_Lampiran.pdf |
|
S Skripsi ini membahas serangan israel pada 1 april 2024 terhadap konsulat iran di damaskus, suriah, yang menewaskan sejumlah pejabat tinggi. peristiwa tersebut menjadi sorotan internasional karena dianggapmelanggar prinsip inviolabilitas. hal ini menimbulkan rumusan masalah mengenai bagaimanakah bentuk pelanggaran yang dilakukan israel terhadap konvensi wina 1961, 1963, dan konvensi 1973 serta bagaimanakah konsekuensi hukum serangan udara israel dalam hubungan diplomatik antara iran, israel, dan suriah. penelitian ini menggunakan tipe penelitian normatif, bersifat deskriptif, berdasarkan data sekunder dari konvensi internasional, dokumen pbb, dan jurnalilmiah dengan metode analisis kualitatif dengan cara penarikan kesimpulan metode deduktif. meskipun israel telah menandatangani ketiga konvensi internasional, namun pelanggaran terhadap prinsip inviolabilitas tetap terjadi tanpa adanya tanggungjawab israel kepada iran. iran dan suriah dapat mengajukan gugatan ke mahkamah internasional atas kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan tersebut. kesimpulan dalam rumusan masalah pertama mengenai pelanggaran prinsip inviolabilitas pada konvensi wina 1961, penyerangan gedung konsuler pada konvensi wina 1963 dan konvensi 1973 mengenai tindak pembunuhan atas dua pimpinan tertinggi iran serta delapan perwira korpspengawal revolusi iran/ irgc. selanjutnya, konsekuensi hukum yang harus ditanggung israel melalui mekanisme penyelesaian sengketa internasional seperti mahkamah internasional atau dewan keamananpbb.
T This thesis examines israel\\\'s attack on april 1, 2024, targeting the iranian consulate in damascus, syria, which resulted in the deaths of several high-ranking officials. the incident drew significant international attention as it was viewed as a violation of the principle of inviolability. this raises questions about how israel breached the 1961 and 1963 vienna conventions, as well as the 1973 convention, and what the legal consequences are for israel\\\'s airstrike on diplomatic relations between iran, israel, and syria. this study utilizes a normative research approach, is descriptive in nature, and is based on secondary data from international conventions, un documents, and academic journals. it employs qualitative analysis methods using deductive reasoning. despite israel having signed all three international conventions, violations of the principle of inviolability continue to occur without israel taking responsibility toward iran. iran and syria may pursue a lawsuit against israel in the international court of justice for the damages resulting from the attacks. the conclusion of the first problem statement addresses the violations of the principle of inviolability under the 1961 vienna convention, the attack on the consular building under the 1963 vienna convention, and the 1973 convention regarding the assassination of two senior iranian leaders and eight officers of the iranian revolutionary guard corps (irgc). additionally, it highlights the legal consequences that israel must face through international dispute resolution mechanisms, such as the international court of justice or the united nations security council.