Penggunaan bionator pada kasus maloklusi kelas ii divisi 1
B Bionator merupakan alat fungsional yang dirancang oleh Wilhem Balters padatahun 1964, biasanya digunakan pada perawatan kasus maloklusi kelas II divisi 1.Bionator merupakan perkembangan dari aktivator yang dirancang oleh ViggoAndresen. Bionator mempunyai tiga bagian penting, yaitu kawat lengkung labial,tepi akrilik, dan kawat lengkung palatal. Bionator memiliki bentuk dan ukuranyang lebih estetik dan fungsional, sehingga dapat digunakan sepanjang hari dantidak mengganggu aktivitas penggunanya, misalnya pada saat berbicara, kecualisaat makan dan berolahraga. Alat ini merupakan alat yang efektif untuk perawatanmaloklusi kelas II divisi I dengan mandibula retrusif melalui kombinasiperubahan pada dental dan skeletal. Perubahan tersebut meliputi penambahanpanjang rahang bawah, reduksi jarak gigit dan tumpang gigit, memperbaikihubungan molar, retraksi insisivus atas dan protraksi insisivus bawah. Waktuperawatan yang optimal untuk maloklusi kelas II divisi 1 dengan menggunakanbionator yaitu pada saat periode gigi campur dan pertumbuhan.
B Bionator is a functional appliance which is developed by William Balters in 1964,and usually used for the correction of class II division 1 malocclusion. Bionator isa modified appliance from activator which is developed by Viggo Andresen.Bionator has three components, labial bow, acrylic, and palatal wire. Bionator hasaesthetic and functional design for full wear, except during sport and eating. Thisis an effective appliance for the correction of class II with mandibular skeletalretrusion which is combined the dentoalveolar and the skeletal change. Thechange include total mandibular length increased, reduction of overbite andoverjet, correction of molar relationship, upper incisor retraction, lower incisorprotraction. The optimal timing for bionator therapy of class II division 1malocclusion is on mixed dentition and growth period.