Hubungan asupan vitamin B6 dengan sindrom pramenstruasi pada Siswi SMP
L LATAR BELAKANG Banyak wanita mengeluhkan gejala tidak nyaman beberapa hari sebelum menstruasi berupa masalah emosi sampai rasa tidak nyaman pada daerah perut, kondisi ini disebut sindrom pramenstruasi. Kurangnya zat gizi salah satunya vitamin B6 merupakan faktor risiko terjadinya sindrom pramenstruasi. Penelitian ini dilakukan untuk menilai hubungan asupan vitamin B6 dengan sindrom pramenstruasi pada siswi SMP.METODEPenelitian menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross- sectional, pada 162 siswi SMPN 75 Jakarta, yang diambil dengan teknik cluster random sampling dan simple random sampling. Pengukuran kejadian sindrom pramenstruasi dilakukan dengan menggunakan kuesioner sPAF dan asupan vitamin B6 menggunakan kuesioner SQ-FFQ. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan uji chi-square. Penelitian dilakukan setelah mendapat persetujuan etik nomor 7 //KER-FK/II/2022.HASILHasil penelitian menunjukkan bahwa siswi yang mengalami sindrom pramenstruasi sebagian besar berusia 15-16 tahun (20,8%), mengalami menarche pada usia di bawah 12 tahun (16,4%), kurang melakukan olahraga (15,6%), memiliki indeks massa tubuh (IMT) pada kategori gizi berlebih (25,0%), dan mengonsumsi makanan yang mengandung cukup vitamin B6 (15,0%). Hasil analisis bivariat antara variabel bebas dan tergantung didapatkan tidak ada hubungan bermakna antara sindrom premenstruasi dengan usia (p = 0,054), usia menarche (p = 0,630), olahraga (p = 0,726), IMT (p = 0,131), dan asupan vitamin B6 (p=1,000).KESIMPULANTidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin B6, karakteristik sosiodemografi (usia, usia menarche), olahraga, dan indeks massa tubuh (IMT) dengan sindrom pramenstruasi.
B BACKGROUND Many women complain of uncomfortable symptoms a few days before menstruation in the form of emotional problems to discomfort in the abdominal area, this condition is called premenstrual syndrome. Lack of nutrients, one of which is vitamin B6, is a risk factor for premenstrual syndrome. This study was conducted to assess the relationship between vitamin B6 intake and premenstrual syndrome in junior high school students.METHODThe study used an analytical observational method with a cross-sectional design, in 162 students of SMPN 75 Jakarta, which was taken with cluster random sampling and simple random sampling techniques. Measurement of the incidence of premenstrual syndrome was carried out using sPAF questionnaires and vitamin B6 intake using SQ-FFQ questionnaires. The data from the study were analyzed using the chi-square test. The research was conducted after obtaining the approval of the number ethics 7 / /KER-FK/II/2022.RESULTThe results showed that female students who experienced premenstrual syndrome were mostly aged 15-16 years (20.8%), had menarche at the age of under 12 years (16.4%), did less exercise (15.6%), had a body mass index (BMI) in the category of excess nutrition (25.0%), and consumed foods that contained enough vitamin B6 (15.0%). The results of the bivariate analysis between free and dependent variables found no meaningful relationship between premenstrual syndrome and age (p = 0.054), menarche age (p = 0.630), exercise (p = 0.726), BMI (p = 0.131), and vitamin B6 intake (p = 1.000).CONCLUSIONThere was no meaningful relationship between vitamin B6 intake, sociodemographic characteristics (age, menarche age), exercise, and body mass index (BMI) and premenstrual syndrome.