Hubungan antara indeks massa tubuh dan katarak
D Diperkirakan sebanyak 42% kasus kebutaan di dunia yang disebabkan oleh katarak berasal dari Asia Tenggara. Ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata dan penglihatan kabur. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi terjadinya katarak adalah indeks massa tubuh (IMT). Pada indeks massa tubuh yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan stress oksidatif yang dipicu oleh kadar leptin yang tinggi. Prevalensi katarak yang ditemukan pada kategori overweight adalah 23% dan pada kategori obesitas didapatkan sekitar 34%. Sedangkan pada indeks massa tubuh yang rendah dikaitkan dengan penurunan glutathione khususnya pada nukleus lensa. Pencegahan yang dapat dilakukan agar terhindar terjadinya katarak adalah dengan mengontrol berat badan. Beberapa penelitian menunjukan indeks massa tubuh memiliki hubungan dengan terjadinya katarak. Kajian pustaka ini bertujuan untuk menganalisis beberapa penelitian yang meneliti hubungan antara indeks massa tubuh dengan katarak. Terdapat lima artikel yang dipilih untuk dilakukan analisis pada kajian pustaka, mengenai hubungan antara indeks massa tubuh dan katarak. Didapatkan tiga artikel yang menyatakan indeks massa tubuh tinggi khususnya obesitas memiliki hubungan terjadinya katarak dengan prevalensi (RR 1.50, 95% CI 1.24–1.81), (RR 1.52, 95% CI 1.31 – 177) dan (OR 4.64, 95% CI 2.8889 – 7.440). Hal lain yang didapatkan dari dua artikel menyatakan tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh tinggi dengan terjadinya katarak dengan prevalensi (OR 1.06, 95% CI 0.80 - 1.40) dan (OR1.45, 95%CI 1.26–1.66) dibandingkan dengan kelompok underweight. Kesimpulan yang didapat adalah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh, khususnya pada kategori obesitas terhadap terjadinya katarak
I It is estimated that as much as 42% of blindness cases in the world caused by cataracts come from Southeast Asia. Characterized by cloudiness in the eye lens and blurred vision. One of the factors that can affect the occurrence of cataracts is body mass index (BMI). A high body mass index can cause increased oxidative stress triggered by high leptin levels. The prevalence of cataracts found in the overweight category was 23% and in the obesity category it was around 34%. Meanwhile, a low body mass index is associated with a decrease in glutathione, especially in the lens nucleus. Prevention that can be done to avoid cataracts is to control body weight. Several studies have shown that body mass index has a relationship with the occurrence of cataracts. This literature review aims to analyze several studies examining the relationship between body mass index and cataracts. There are five articles selected for analysis in the literature review, regarding the relationship between body mass index and cataracts. There were three articles that stated that high body mass index, especially obesity, had a relationship with the prevalence of cataracts (RR 1.50, 95% CI 1.24-1.81), (RR 1.52, 95% CI 1.31 - 177) and (OR 4.64, 95% CI 2.8889 - 7,440). Another thing that was obtained from two articles stated that there was no relationship between high body mass index and the occurrence of cataracts with prevalence (OR 1.06, 95% CI 0.80 - 1.40) and (OR 1.45, 95% CI 1.26–1.66) compared to the underweight group. The conclusion is that there is a relationship between body mass index, especially in the obesity category and the occurrence of cataracts