L Latar Belakang: Ikatan adhesi antara resin dan dentin dianggap cukup baik namun banyak faktor yang dapat melemahkan ikatan tersebut, salah satunya adalah degradasi kolagen oleh matrix metalloproteinase (MMPs) pada hybrid layer, sehingga dapat menyebabkan perubahan struktur gigi yang melemahkan ikatan adhesi, salah satu cara untuk mencegah teraktifasinya MMPs pada dentin adalah pengaplikasian clorhexidine 2%, yang mampu mempertahankan ikatan adhesi antara resin dan dentin. Tujuan: Untuk mengetahui adanya pengaruh chlorhexidine 2% terhadap kekuatan tarik bahan adhesi generasi V pada dentin. Metode: Sepuluh premolar rahang atas yang baru dicabut dalam waktu kurang dari satu bulan disimpan dalam air saliva buatan dengan suhu 4 °C kemudian dipotong menjadi dua dengan arah vertikai pada bagian buko-paiatai, yang di’bagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok kontrol. Gigi dipotong pada bagian oklusal sebanyak 3 mm dengan arah horizontal, setelah itu gigi diaplikasi etsa dibilas dan dikeringkan. Aplikasikan chlorhexidine 2%, kemudian berikan bahan bonding dan resin komposit, Sampel yang sudah jadi dipotong setebal 2 mm kemudian potong bagian proksimal (bukal dan palatal) sebanyak 1,5 mm untuk mendapatkan dentin secara keseluruhan dan dilakukan pemolesan dengan pweama kuku dan disimpan pada suhu 37°C selama 24 jam kemudian dilakukan uji tarik dengan kecepatan 0.5 mm/detik sedangkan kelompok kontrol dilakukan dengan tahap yang sama tanpa pengaplikasian chlorhexidine 2%. Hass!: Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian pengaruh chlorhexidine 2% terhadap kekuatan tarik bahan adhesi generasi V pada dentin tidak didapatkan pengaruh pada ikatan tarik yang bermakna.