Hubungan status gizi dan stres dengan gangguan pola menstruasi
L LATAR BELAKANG Siklus menstruasi menggambarkan kesehatan reproduksi seorang wanita. Akan tetapi siklus menstruasi tidak sama pada semua wanita dan cenderung di luar kategori normal dengan berbagai pola. Pada beberapa penelitian, status gizi dan stres diketahui berperan dalam menyebabkan gangguan pola menstruasi. Untuk lebih mengetahui hubungan status gizi dan stres dengan gangguan pola menstruasi, maka penelitian ini dilakukan. METODE Penelitian ini menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang yang mengikutsertakan 126 mahasiswi angkatan 2010 Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti. Data siklus menstruasi dikumpulkan dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner. Pengukuran status gizi dilakukan dengan menghitung IMT dan pengukuran stres menggunakan kuesioner DASS 42. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Window versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. HASIL Terdapat sebanyak 56,3% subjek mengalami gangguan pola menstruasi dengan jenis gangguan pola menstruasi terbanyak adalah oligomenore (57,7%) diikuti polimenore dengan persentase sebesar 28,2%. Analisis bivariat menggunakan Chi-square menunjukkan adanya hubungan bermakna antara status gizi dengan gangguan pola menstruasi (p=0,006) dan terdapat hubungan antara stres dengan gangguan pola menstruasi (p=0,001). KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara status gizi dan stres dengan gangguan pola menstruasi. Wanita dengan status gizi tidak normal memiliki resiko kejadian gangguan pola menstruasi 1,54 kali lebih besar dari wanita dengan status gizi normal. Kejadian gangguan pola menstruasi pada yang mengalami stres juga lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak mengalami stres yaitu 1,68 kali.
B BACKGROUND Menstrual cycle shows a woman's reproductive health. However, the menstrual cycle is not the same in all women and tends to be outside the normal category with various patterns. In some studies, nutritional status and stress are known to play a role in causing menstrual disorders. To further investigate the relationship of nutritional status and stress with menstrual disorders, the study was conducted. METHODS This study used an observational study with cross-sectional design that included 126 students class of 2010 Trisakti University Faculty of Medicine. Data of menstrual cycle were collected by interview using a questionnaire. Measurement of nutritional status was done by calculating BMI and stress measurement with DASS 42 questionnaire. Data analysis using SPSS for Window version 17.0 and a significance level was set at 0.05. RESULTS As many as 56.3% of the subjects were found experienced menstrual disorders with most types of menstrual disorders is oligomenorrhea (57.7%) followed by polymenorrhea with percentage of 28.2%. Bivariate analysis using Chi-square test showed statistically significant association between nutritional status with menstrual disorders (p=0.006) and there is a relationship between stress and menstrual disorders (p=0.001). CONCLUSIONS This study shows an association between nutritional status and stress with menstrual disorders. Women with abnormal nutritional status have an increased risk of menstrual disorders incidence of 1.54 times greater than women with normal nutritional status. Incidence of menstrual disorders in who experienced stress is also higher than those not experiencing the stress which is 1.68 times.