Hubungan antara presbiacusis dan depresi pada Lansia
L LATAR BELAKANG Presbikusis adalah gangguan pendengaran yang menyerang lansia ditandai dengan penurunan sensitivitas pendengaran yang terjadi secara progresif lambat, kehilangan sel-sel sensorik pendengaran, dan fungsi pusat pengolahan terkait dengan proses penuaan.Akibat kurang pendengaran hubungan lansia dengan keluarga serta kehidupan sosial terganggu, frustasi, depresi, cemas, paranoid, merasa kesepian, menarik diri, dan isolasi sosial.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari hubungan antara presbikusis dengan depresi pada lansia. METODE Desain metode analitik observasional dengan pendekatan potong silang.Data diambil pada bulan April-Juni 2015 dengan mengikutsertakan 141 lansia yang berada di Panti Sosial Tresna Werdha Mulia 4 Jakarta Selatan.Data diperoleh dengan cara pemeriksaan fisik telinga, tes berbisik, dan wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi kuesioner HHIES (Hearing Handicap Inventory for the Elderly) dan GDS (Geriatric Depression Scale). HASIL Sebagian besar responden penelitian adalah perempuan (87,9%). Responden yang berusia 60-70 tahun sebanyak 78 responden (55,3%), 71-80 tahun sebanyak 38 responden (27,0%) dan ≥ 81 tahun sebanyak 25 responden (17,7%). Persentase responden yang mengalami presbikusis sebanyak 78 responden (55,3%) dan responden yang tidak mengalami presbikusis sebanyak 63 responden (44,7%). Persentase responden yang mengalami depresi sebanyak 28 responden (19,9%) dan responden yang tidak mengalami depresi sebanyak 113 responden (80,1%). Terdapat hubungan antara presbikusis dengan depresi pada lansia (p=0,006). KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara presbikusis dan depresi pada lansia.Gangguan pendengaran yang terjadi pada lansia menyebabkan gangguan komunikasi dan berdampak pada kualitas hidup lansia.
B BACKGROUND Presbycusis is hearing impairment in elderly with characterized by slowly progressive decreased hearing sensitivity, loss of auditory sensory cells, and decrease function of central processing related with aging process. Due to hearing impairment in elderly, caused disturbed in relationship with family and social life, frustrating, depression, anxious, paranoid, lonely, feeling withdrawn, and isolation social. The aim purpose of this study was to investigate the correlation between presbycusis and depression in elderly. METHOD The research method is analytic observatory with cross sectional study .The research was implemented on period April-Juni 2015 that include of 141 elderly people at social home Tresna Werdha Budi Mulia 4 South Jakarta and social home Wisma Mulia. Data is acquired by physical examination of the ear, whisper test, and interview using questionnaires. The questionnary were HHIES (Hearing Handicap Inventory for the Elderly)and questionnaire GDS(Geriatric Depression Scale). RESULT The majority of respondents were girls (87,9%). Respondents aged 60-70thare 78 respondents (55,3%), aged 71-80thare 38 respondents (27,0%), and ≥ 81st are 25 respondents (17,7%). The percentage of respondents with presbycusis are 78 respondents (55,3%) and respondents without presbycusis are 63 respondents (44,7%). The percentage of respondents with depression are28 respondents (19,9%) and without depression are 113 respondents (80,1%). There is a correlation between Presbycusis and depression in elderly (p=0,006). CONCLUSION There is a significant correlation between presbycusis and depression in elderly. Hearing impairment in elderly will reduce their communication ability and impact their quality of life.