Hubungan antara hipertensi dengan depresi pada pasien poliklinik jantung di RSUD Tarakan
H Hipertensi merupakan faktor resiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Depresi merupakan gangguan psikiatrik yang paling sering dijumpai. Depresi sudah ada sejak dahulu dan merupakan masalah kesehatan jiwa yang utama saat ini. Beberapa penelitian menunjukan adanya hubungan antara kejadian hipertensi dengan depresi. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional yang mengikutsertakan 100 responden yang berobat di poloklinik jantung RSUD Tarakan, Jakarta Pusat. Data dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang meliputi karakteristik responden dan pertanyaan- pertanyaan berdasarkan Beck Depression Inventory II (BDI II) untuk menilai tingkat depresi tiap responden. Kemudian dilakukan uji statistik dengan menggunakan program komputer SPSS 16.0 for windows dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. Hasil uji statistik dengan chi-square antara hipertensi dengan depresi diperoleh p = 1,000 ( p > 0,05) yang artinya tidak ada hubungan secara signifikan antara hipertensi dengan depresi pada pasien yang berobat di poliklinik jantung RSUD Tarakan. Tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan depresi dengan nilai p (0,218) > 0,05. Tidak ada hubungan antara usia dengan depresi dengan nilai p (0,174) > 0,05.Tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan depresi dengan nilai p (0,071) > 0,05. Tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan depresi dengan nilai p (1,000) > 0,05. Penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan antara hipertensi dengan depresi pada pasien poliklinik jantung yang berobat ke RSUD Tarakan
H Hypertension is a major risk factor for cardiovascular disease is a highest cause of death in Indonesia. Depression is the most frequently psychiatric disorder. Depression has been there for a long time and is a major mental health problem at this time. Several studies shown the association between the incidence of hypertension with depression. This study using cross-sectional design and the total of 100 patients were included at Cardiology Department in Tarakan Hospital, Central Jakarta. The data were collected using questionnaire based interview about respondents characteristic and the questions from Beck Depression Inventory II (BDI II) to assess the level of depression of each respondent. Data analysis was performed using SPSS 16.0 for windows and level of significance was set at 0,05. The result of chi-square analysis between hypertension and depression shows the p value = 1,000 ( p > 0,05) which means that there is no significant association between hypertension and depression at patients in Cardiology Department, Tarakan Hospital. There is no association between sex and depression (p = 0,218). There is no association between age and depression (p = 0,174). There is no association between education and depression (p = 0,071). There is no association between employment status and depression (p= 1,000). This study shows there is no association between hypertension with depression at patients in Cardiology Department , Tarakan Hospital.