DETAIL KOLEKSI

Perlindungan terhadap animasi spongebob dengan sulih suara (dubbing) berdasarkan undang-undang nomor 28 tahun 2014 tentang hak cipta


Oleh : Muhammad Yoga Dwi Putra Kurnianto

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Rakhmita Desmayanti

Subyek : Intellectual Law

Kata Kunci : Copyright; Dubbing; Intellectual Property Rights; Protection; Related Rights of Performers

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002000411_Halaman-Judul.pdf
2. 2025_SK_SHK_010002000411_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010002000411_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002000411_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010002000411_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010002000411_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010002000411_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010002000411_Bab-1.pdf 18
9. 2025_SK_SHK_010002000411_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_SHK_010002000411_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_SHK_010002000411_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_SHK_010002000411_Bab-5.pdf
13. 2025_SK_SHK_010002000411_Daftar-Pustaka.pdf
14. 2025_SK_SHK_010002000411_Lampiran.pdf

S Sulih suara atau dubbing mulai populer dalam industri perfilman Indonesia ketika impor film asing dari luar negeri ke Indonesia mulai meningkat. Hak Dubber (pelaku sulih suara) sebagai pelaku pertunjukan sering kali kurang diakui meskipun memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan karya animasi. Adapun rumusan masalah dalam tulisan ini adalah bagaimana perlindungan terhadap Hak Terkait pelaku pertunjukan atas film animasi yang diterjemahkan melalui metode sulih suara (Dubbing dan apa upaya yang dapat dilakukan oleh Ade Bibier selaku pelaku pertunjukan atas film animasi Spongebob Squarepants yang ditayangkan di Global TV. Penelitian ini menggunakan penelitian yuridis normatif, yang sifatnya deskriptif analitis, dengan menggunakan data primer melalui wawancara dan sekunder berupa bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder melalui studi kepustakaan. Pengolahan data penelitian dilakukan secara kualitatif dan pengambilan kesimpulan dengan logika deduktif. Kesimpulan: Perlindungan terhadap hak terkait dubber dalam film animasi dengan metode sulih suara telah diatur dalam serangkaian instrumen, seperti UU HC, TRIPS, WIPO, WPPT, dan Konvensi Roma 1961, namun implementasi dalam perlindungan bagi dubber sebagai pelaku pertunjukan belum maksimal. Upaya hukum yang dapat dilakukan untuk memperjuangkan Hak Terkait beserta hak moral dan hak ekonomi nya bisa melaui beberapa jalur hukum yang dilindungi oleh UUHC, litigasi maupun non-litigasi. Dibutuhkan penguatan perlindungan hukum terhadap dubber melalui regulasi yang lebih spesifik, pengawasan terhadap pelaksanaan kontrak kerja, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya hak terkait dalam mendukung keadilan bagi pelaku pertunjukan.

D Dubbing began to gain popularity in the Indonesian film industry as the import of foreign films into Indonesia increased. The rights of dubbers (voice actors) as performers are often underrecognized despite their significant contribution to the success of animated works. The research problem in this study is how the protection of related rights for performers in dubbed animated films is ensured and what legal efforts can be taken by Ade Bibier as a performer in the animated series SpongeBob SquarePants, which is broadcast on Global TV. This study employs normative juridical research with a descriptive-analytical approach, utilizing primary data through interviews and secondary data in the form of primary and secondary legal materials obtained through literature review. The research data is processed qualitatively, and conclusions are drawn using deductive logic. Conclusion: The protection of related rights for dubbers in animated films using the dubbing method has been regulated through various legal instruments, such as the Copyright Law (UUHC), TRIPS, WIPO, WPPT, and the 1961 Rome Convention. However, the implementation of these protections for dubbers as performers remains inadequate. Legal efforts to uphold related rights, including moral and economic rights, can be pursued through several legal avenues protected under the Copyright Law, both through litigation and non-litigation methods. Strengthening legal protection for dubbers requires more specific regulations, supervision of employment contracts, and increased awareness of the importance of related rights in ensuring justice for performers.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?