P Produksi minyak dari sumur pgs-08 di lapangan tw mengalami kendala teknis yang disebabkan oleh kinerja sistem pompa electrical submersible pump (esp) yang tidak berjalan secara optimal. permasalahan utama yang teridentifikasi adalah ketidaksesuaian antara kapasitas pompa tipe ind-1300 dengan kondisi aktual sumur, khususnya pada tekanan intake, laju alir fluida, dan kebutuhan energi yang tinggi. hal ini menyebabkan sistem bekerja di luar zona efisiensi optimal dan berpotensi mempercepat keausan unit pompa serta menurunkan efektivitas produksi secara keseluruhan.penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi performa awal pompa esp tipe ind-1300 yang terpasang pada sumur pgs-08 serta menyusun strategi optimasi produksi melalui penggantian unit pompa ke tipe ind-750. fokus utama studi ini adalah untuk mencari solusi teknis yang tepat dalam menyesuaikan kapasitas pompa dengan karakteristik aktual sumur, sehingga sistem dapat beroperasi lebih efisien tanpa meningkatkan beban kerja atau kebutuhan energi secara berlebihan. pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif-deskriptif dalam bentuk studi kasus, dengan menganalisis data tekanan dasar sumur, laju alir fluida, konfigurasi pompa, dan parameter sistem lainnya berdasarkan data produksi aktual dan katalog pabrikan. seluruh proses analisis dilakukan melalui simulasi perhitungan menggunakan spreadsheet teknik untuk mendapatkan gambaran menyeluruh terkait kinerja sistem sebelum dan sesudah optimasi.hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi awal, pompa esp tipe ind-1300 menghasilkan laju alir sebesar 637.1 bfpd, dengan tekanan dasar sumur (pwf) sebesar 245.9 psi, dan tdh sebesar 1697 ft. konfigurasi sistem saat itu membutuhkan 119 total stage, dengan konsumsi tenaga sebesar 0.3 hp/stage, dan head per stage sebesar 14.25 ft. nilai-nilai ini menunjukkan bahwa sistem belum bekerja secara optimal dan masih memiliki gap terhadap performa ideal. setelah dilakukan penggantian ke pompa tipe ind-750, terjadi peningkatan kinerja sistem yang signifikan. laju alir meningkat menjadi 753.3 bfpd, tekanan dasar sumur menurun menjadi 159.9 psi yang sesuai dengan target intake pressure, dan tdh naik menjadi 1903 ft, menunjukkan pompa mampu mengangkat fluida dengan lebih efektif. selain itu, konfigurasi baru hanya membutuhkan 80 total stage, dengan konsumsi tenaga lebih rendah yaitu 0.23 hp/stage dan head per stage sebesar 24 ft. pompa ini juga beroperasi pada tegangan permukaan sebesar 462.54 volt dan daya listrik (kva) sebesar 40.55, yang lebih efisien dibanding konfigurasi sebelumnya.kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa sistem esp ind-1300 tidak mampu bekerja dengan efisiensi optimal di sumur pgs-08. penggantian ke pompa tipe ind-750 memberikan dampak positif terhadap efisiensi energi, kestabilan tekanan, dan peningkatan produksi fluida. hasil ini membuktikan bahwa optimasi melalui pemilihan tipe pompa yang sesuai dengan karakteristik reservoir sangat penting untuk meningkatkan keberlanjutan dan efektivitas produksi sumur. strategi ini dapat menjadi acuan bagi pengelolaan sumur lain dengan tantangan teknis serupa.kata kunci: electrical submersible pump (esp), sumur pgs-08, evaluasi kinerja, optimasi produksi, total dynamic head (tdh)