DETAIL KOLEKSI

Pembatalan sertifikat hak guna usaha pt. sentosa kurnia bahagia akibat pemekaran wilayah di kabupaten musi banyuasin (studi kasus putusan no. 182/b/2024/pt.tun.jkt)


Oleh : Wahidah Meiana Lailatul Mutoharoh

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Listyowati Sumanto

Kata Kunci : Land registration; Annulment of land title; Regional expansion

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002100409_Halaman-Judul.pdf 7
2. 2025_SK_SHK_010002100409_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010002100409_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002100409_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010002100409_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010002100409_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010002100409_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010002100409_Bab-1.pdf 22
9. 2025_SK_SHK_010002100409_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_SHK_010002100409_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_SHK_010002100409_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_SHK_010002100409_Bab-5.pdf 3
13. 2025_SK_SHK_010002100409_Daftar-Pustaka.pdf 4
14. 2025_SK_SHK_010002100409_Lampiran.pdf

( (a) sertifikat tanah merupakan alat bukti kuat. namun pemekaran wilayah kerap menimbulkan ketidakpastian hukum akibat konflik kewenangan dan tumpang tindih penguasaan lahan, yang berdampak pada keabsahan administratif hingga berujung pada pembatalan sertifikat. kasus pembatalan sertifikat hak guna usaha nomor 00146/muba atas nama pt. sentosa kurnia bahagia menjadi contoh konkret dari permasalahan tersebut. permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah apakah pembatalan sertifikat hak guna usaha nomor 00146/muba milik pt sentosa kurnia bahagia telah sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku dan bagaimana akibat hukum pembatalan sertifikat hak guna usaha 00146/muba berdasarkan putusan no 182/b/2023/pt.tun.jkt. metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif bersifat deskriptif, data di analisis secara kualitatif, penarikan kesimpulan menggunakan logika deduktif. hasil penelitian menunjukan bahwa pembatalan sertifikat tersebut tidak sesuai karena tidak memenuhi unsur formil dan materiil sebagaimana diatur dalam pasal 35 dan pasal 43 ayat (2) peraturan menteri agraria dan tata ruang/badan pertanahan nasional nomor 21 tahun 2020 serta pasal 32 ayat (2) peraturan pemerintah nomor 24 tahun 1997 tentang pendaftaran tanah. selain itu, pengadilan tinggi tata usaha negara dan mahkamah agung dalam tingkat banding dan kasasi menyatakan bahwa tidak terdapat cacat administrasi. dengan demikian, sertifikat tersebut tetap sah dan berlaku. hal ini menegaskan bahwa perubahan batas wilayah tidak dapat dijadikan dasar pembatalan hak, dan hak guna usaha pt. sentosa kurnia bahagia tetap diakui secara hukum.

L Land certificates serve as strong evidence of legal ownership. however, regional expansion frequently gives rise to legal uncertainty due to jurisdictional conflicts and overlapping land control, which in turn affect administrative validity and may result in the annulment of land certificates. the annulment of cultivation right certificate (hgu) number 00146/muba registered under the name of pt. sentosa kurnia bahagia constitutes a concrete example of such issues. this research seeks to examine whether the annulment of cultivation right certificate number 00146/muba held by pt. sentosa kurnia bahagia was conducted in accordance with the applicable legal procedures, and to analyze the legal implications of such annulment based on decision number 182/b/2023/pt.tun.jkt. this study employs a normative legal research method with a descriptive approach. the data are analyzed qualitatively, and conclusions are drawn using deductive reasoning. the findings indicate that the annulment was not legally justified, as it failed to meet the formal and material requirements stipulated under article 35 and article 43 paragraph (2) of the regulation of the minister of agrarian affairs and spatial planning/national land agency number 21 of 2020, as well as article 32 paragraph (2) of government regulation number 24 of 1997 concerning land registration. moreover, both the administrative high court and the supreme court, at the appellate and cassation levels, affirmed that there were no administrative defects. consequently, the certificate remains valid and legally enforceable. this confirms that changes in territorial boundaries cannot serve as grounds for the annulment of land rights, and that the cultivation right of pt. sentosa kurnia bahagia remains legally recognized.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?