C Cooling tower merupakan salah satu komponen terpenting dalam sistem pendingin di pt.x. pada tahun 2024 cooling tower mengalami penurunan efektivitas, ditandai dengan konsumsi daya motor kipas mencapai 10,6 kw dan penurunan temperatur air sebesar 3,6°c. penelitian ini bertujuan mengevaluasi performa teknis dan implikasi ekonomis dari variasi kecepatan putaran motor kipas terhadap efektivitas dan konsumsi energi sistem cooling tower. pengujian dilakukan menggunakan metode range dan approach untuk menghitung efektivitas serta evaluasi parameter kinerja seperti kapasitas pendinginan, l/g ratio, evaporation loss, drift loss, dan make up water. tiga kondisi kecepatan motor diuji dengan mengubah frekuensi inverter, yaitu : 1500 rpm (50 hz), 1350 rpm (45 hz), dan 1200 rpm (40 hz). data dikumpulkan menggunakan temperature gun, hygrometer, clamp meter, serta dianalisis melalui pendekatan teoritis dan eksperimental. hasil menunjukkan bahwa secara garis besar, kapasitas pendingingan serta l/g ratio pada cooling tower tidak mencapai spesifikasi yang diharapkan karena adanya kerusakan pada fill dan kipas yang sudah berkerak serta penurunan kecepatan motor berdampak terhadap penurunan efektivitas cooling tower dengan selisih 7% di kecepatan 1350 rpm dan 16,17% dari kecepatan 1200 rpm. namun di satu sisi hal ini berdampak pada pengurangan biaya konsumsi energi listrik dengan selisih rp.264.126,2/hari di kecepatan 1350 rpm dan rp.487.839,08/hari di kecepatan 1200 rpm serta pengurangan biaya make up water sebesar rp.1.831.947,66/hari di kecepatan 1350 rpm dan rp. 3.135.782,6/hari di kecepatan 1200 rpm. diharapkan dengan penelitian ini dapat dilakukan perbaikan serta perawatan cooling tower agar performa yang dihasilkan lebih optimal sehingga potensi penghematan biaya operasional yang cukup besar ini dapat terlaksana.