K Kerusuhan yang terjadi di southport, inggris pada juli 2024 dipicu oleh penyebaran informasi palsu terkait identitas pelaku penikaman yang memicu gelombang kekerasan, intimidasi, dan diskriminasi terhadap minoritas muslim. peristiwa ini berdampak serius terhadap hilangnya hak atas rasa aman, baik secara fisik maupun psikologis. penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlindungan hak atas rasa aman terhadap minoritas muslim dalam kerusuhan southport berdasarkan hukum hak asasi manusia internasional serta mengkaji upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah inggris untuk menjamin perlindungan tersebut. metode penelitian yang digunakan adalah penelitian hukum normatif bersifat deskriptif-analitis dengan mengkaji data primer, sekunder, dan tersier melalui analisis kualitatif dan menghasilkan kesimpulan secara deduktif. hasil penelitian menunjukkan bahwa telah terjadi pelanggaran terhadap hak atas rasa aman yang dijamin dalam pasal 3, 5, 8, dan 14 human rights act 1998 (hra) serta berbagai instrumen ham internasional seperti udhr, iccpr, dan echr. pemerintah inggris telah melakukan beberapa langkah seperti mobilisasi aparat, penegakan hukum cepat, dan edukasi anti-islamofobia melalui ehrc. namun, hambatan struktural dan tantangan jangka panjang seperti lemahnya regulasi media sosial dan meningkatnya kelompok ekstremis masih menjadi kendala dalam mewujudkan perlindungan hak atas rasa aman secara efektif