DETAIL KOLEKSI

Analisis gabungan tindak pidana pencabulan dan persetubuhan terhadap anak disabilitas (studi putusan nomor 131/pid.sus/2023/pn mjk)


Oleh : Rizky Nabila Putri

Info Katalog

Penerbit : FH - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Ermania Widjajanti

Kata Kunci : Child protection law, witnesses, and victims, Sexual Crime, Disability, Combination of Criminal Offe

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_SHK_010002100354_Halaman-Judul.pdf 9
2. 2025_SK_SHK_010002100354_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_SHK_010002100354_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_SHK_010002100354_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_SHK_010002100354_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_SHK_010002100354_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_SHK_010002100354_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_SHK_010002100354_Bab-1.pdf 17
9. 2025_SK_SHK_010002100354_Bab-2.pdf 35
10. 2025_SK_SHK_010002100354_Bab-3.pdf 9
11. 2025_SK_SHK_010002100354_Bab-4.pdf 16
12. 2025_SK_SHK_010002100354_Bab-5.pdf 2
13. 2025_SK_SHK_010002100354_Daftar-Pustaka.pdf 4
14. 2025_SK_SHK_010002100354_Lampiran.pdf 20

T Tindak pidana kesusilaan terhadap anak di indonesia mengalami peningkatan dan menjadi perhatian publik. hal ini tidak hanya menimpa anak-anak dalam kondisi normal, namun juga menimpa anak-anak penyandang disabilitas. dalam putusan pengadilan negeri mojokerto nomor 131/pid.sus/2023/pn mjk, terdakwa melakukan tindak kesusilaan berupa pencabulan dan persetubuhan terhadap anak penyandang disabilitas. permasalahan dalam penelitian ini adalah 1) mengapa perbuatan pelaku tindak pidana pencabulan dan persetubuhan terhadap anak disabilitas dikenakan pasal 76e undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak? 2) bagaimanakah bentuk gabungan tindak pidana yang terdapat pada perkara dalam putusan nomor 131/pid.sus/2023/pn mjk?. penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum normatif yang bersifat deskriptif, menggunakan data sekunder yang dianalisis secara kualitatif dengan penarikan kesimpulan secara deduktif. dalam perkara ini, hakim menjatuhkan pidana berdasarkan pasal 76e. namun karena terdakwa juga melakukan persetubuhan terhadap anak korban, perbuatan terdakwa dalam perkara ini memenuhi unsur gabungan tindak pidana. penerapan concursus realis seharusnya dilakukan sebagai bentuk penegakan hukum yang adil serta perlindungan maksimal bagi anak korban, khususnya anak penyandang disabilitas.

S Sexual crimes against children in indonesia have been increasing and have drawn significant public attention. these crimes affect not only children in general conditions but also children with disabilities. in the district court decision of mojokerto number 131/pid.sus/2023/pn mjk, the defendant committed acts of sexual misconduct in the form of molestation and sexual intercourse against a child with a disability. this study raises the following issues: why were the defendant’s acts of molestation and sexual intercourse against a child with a disability charged under article 76e of law number 35 of 2014 concerning the amendment to law number 23 of 2002 on child protection? how is the combination of criminal offenses reflected in the case as stated in decision number 131/pid.sus/2023/pn mjk?this research uses a normative legal method with a descriptive approach, relying on secondary data analyzed qualitatively and concluded through deductive reasoning. in this case, the judge imposed a sentence based on article 76e. however, since the defendant also engaged in sexual intercourse with the child victim, his actions fulfill the elements of a combination of criminal offenses. the application of concursus realis should have been applied as a form of fair law enforcement and to ensure maximum protection for the child victim, especially those with disabilities.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?